Mau Dukung Transisi Energi? Bisa Cek Reksa Dana Syariah Ini

Kehadiran produk ini didorong oleh tujuan mitigasi dampak buruk perubahan iklim.

www.pixabay.com
Ilustrasi ESG.
Rep: Fauziah Mursid Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Reksa dana Manulife Saham Syariah ESG Transisi Global Dolar AS (MAGET) Kelas A2 yang diluncurkan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia bekerja sama dengan PT Bank HSBC Indonesia dapat menjadi pilihan investor yang berminat berinvestasi dengan parameter Environmental, Social, and Governance (ESG). Hal ini karena reksa dana saham offshore (luar negeri) yang berdenominasi dolar AS dan dikelola sesuai dengan prinsip syariah ini fokus utama investasinya adalah transisi energi. Kehadiran produk ini didorong oleh tujuan mitigasi dampak buruk perubahan iklim dan pemanasan global terhadap bumi.

Baca Juga


CEO dan President Director MAMI Afifa mengatakan, portofolio MAGET akan diisi oleh beragam saham milik berbagai perusahaan yang berfokus pada energi rendah karbon, material pendukung transisi, ketersediaan sumber daya, serta efisiensi dan elektrifikasi. Ia menyebut, reksa dana MAGET berinvestasi pada beragam perusahaan global di berbagai sektor yang telah menunjukkan komitmen kuat untuk mengurangi dampak lingkungan, khususnya dengan mengurangi jejak karbon perusahaannya. 

"Melalui MAGET kami mengajak semua investor membuat satu reksadana yg baru yang ditawarkan ke semua masyarakat yaitu Reksa Dana MAGET dimana reksadana ini unik dan tema utamanya transisi energi global menuju era dekarbonisasi," ujar Afifa dalam sambutan di peluncuran Reksa Dana Manulife Saham Syariah ESG Transisi Global Dolar AS (MAGET) Kelas A2 di Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Afifa menyebut, ruang lingkup yang sangat luas dan baru bagi investor Indonesia ini dapat menjadi peluang diversifikasi yang sangat menarik untuk dimanfaatkan. Sebagai contoh, reksa dana MAGET berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan dengan jejak karbon minimal, seperti pembangkit listrik tenaga air, bayu, dan surya. Selain itu, reksa dana MAGET juga berinvestasi pada material-material pendukung transisi, seperti nikel, tembaga, dan litium. Investasi juga dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor agrikultur, bioteknologi, keamanan pangan, manajemen pengairan, pengadaan listrik, transportasi ramah lingkungan, penyimpanan energi, otomasi dan efisiensi, dan lain-lain. 

"Dengan berinvestasi di MAGET, investor akan mendapatkan manfaat berupa diversifikasi secara geografis dan diversifikasi ke sektor-sektor baru yang belum banyak dimanfaatkan oleh investor Indonesia. Diversifikasi ini bermanfaat untuk menurunkan risiko investasi, meningkatkan potensi imbal hasil, dan tentunya membantu memecahkan tantangan lingkungan hidup saat ini dan nanti," ujarnya.

Direktur Wealth dan Personal Banking HSBC Indonesia Lanny Hendra mengatakan, HSBC terus berinovasi dalam menyediakan produk dan layanan wealth management yang komprehensif dan beragam. Salah satunya Reksa dana Manulife Saham Syariah ESG Transisi Global Dolar AS Kelas A2 guna memenuhi kebutuhan pembangunan berkelanjutan.

Lanny menyebut, produk reksa dana ini dihadirkan untuk menyasar nasabah secara umum. Namun, ia menilai produk ini akan menjadi daya tarik bagi investor yang memiliki perhatian di bidang ESG khususnya transisi energi.

"Untuk nasabah tadi segmennya bahwa kita pengen semuanya bisa menikmati, tetapi kita rasa yang ckup interested untuk reksadana ini adalah nasabah-nasabah yang mau investasi global maupun yang tertarik di energy transition," ujarnya.

Lanny menyebut, reksa dana ini akan mulai dijual pada 18 Januari 2024 melalui cabang-cabang HSBC, Internet Banking HSBC Indonesia dan aplikasi mobile banking HSBC dengan awalan 10 ribu dolar AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler