Terbangkan Thermal Drone, PVMBG Pantau Kawah Puncak Gunung Marapi

Aktivitas Gunung Marapi masih tinggi meski terpantau fluktuatif setiap harinya.

AP Photo/Givo Alputra
Gunung Marapi di Agam, Sumatra Barat melontarkan material vulkanik dari kawahnya saat erupsi pada Ahad (14/1/2024).
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menerbangkan thermal drone atau pesawat tanpa awak untuk melihat area panas di sekitar kawah puncak Gunung Marapi yang mengalami erupsi. Hanya saja, upaya itu belum mendapatkan hasil maksimal karena kencangnya angin.
 
"Kami akan terbangkan kembali di sekitar kawah verbeek sebagai pusat erupsi," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Marapi dari PVMBG Kristianto di Batu Palano Kabupaten Agam, Selasa (16/1/2024).
 
Kristianto mengungkapkan teknis pemantauan kondisi terkini Gunung Marapi tersebut dalam rapat evaluasi siaga Marapi Kabupaten Agam di Batu Palano yang dihadiri Pemkab Agam, TNI dan Polri. Ia mengatakan sSudah satu pekan aktivitas marapi berada di level siaga.

"Gunung Marapi menunjukkan aktivitas masih tinggi meski terpantau fluktuatif setiap harinya," kata Kristianto.

PVMBG mengungkapkan embusan terusan abu vulkanik tergolong dalam kategori tinggi. Itu sebabnya pemantauan suhu panas di sekitar kawah penting dilakukan.
 
"Pengukuran suhu panas di area di sekitar kawah akan menunjukkan ke lokasi arah mana letusan atau embusan dari erupsi yang terjadi," katanya.

Baca Juga


Untuk sementara, dari pantauan instrumental kegempaan, PVMBG mencatat embusan terusan masih tinggi dengan abu vulkanik cenderung menuju ke arah barat laut. Sekilas, seolah-olah trennya menurun.

"Tetapi kami masih mengkategorikan masih tinggi serta embusan asapnya tergolong tinggi dengan capaian rataan 500 meter sampai 1.500 dari puncak," katanya.
 
Menurut Kristianto, lontaran material pijar masih berada di radius 4,5 kilometer. PVMBG pun meminta kewaspadaan aliran lahar dingin ke beberapa daerah berhulu dari gunung marapi.
 
"Apalagi, menurut perkiraan BMKG, musim hujan akan berlangsung hingga April 2024," katanya.
 
Kristianto menyebut bahwa PVMBG melalui Pos Pengamatan Gunung Api yang berada di Kota Bukittinggi terus memantau perkembangan Gunung Marapi selama 24 jam.
 
"Pengumpulan material vulkanik masih berada di atas puncak, pos pengamatan siap 24 jam untuk informasi lebih jauh," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler