Anies Didatangi Eks Warga Kampung Bayam
Capres Anies Baswedan didatangi eks warga Kampung Bayam mengadukan nasibnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan dihampiri eks warga Kampung Bayam di acara Desak Anies di Jakarta, Kamis (18/1/2024). Warga mengeluhkan kondisinya yang hingga kini masih belum menempati Kampung Susun Bayam (KSB) yang telah dijanjikan Pemprov DKI Jakarta.
Para warga yang mendatangi venue acara Desak Anies tersebut mengatasnamakan diri sebagai 'Kelompok Tani Kampung Bayam Madani'. Mereka menunggu Anies, tak jauh dari food truck yang diinisiasi kelompok k-popers.
Dengan membawa spanduk bertuliskan 'Kelompok tani Kampung Bayam Madani, kami rindu kepemimpinanmu Pak Anies', para warga mengungkapkan kegetiran hidupnya pada Anies.
Anies pun menghampiri para warga yang terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) tersebut. Lalu ia memeluk salah satu warga.
"Pak, nasib kami gimana? Belum ada kepastian tempat tinggal," kata warga tersebut kepada Anies, sambil menangis.
Mendengar keluhan itu, lantas eks Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan akan berupaya menyelesaikan persoalan yang dialami warga.
"Ya sudah, nanti kita beresin bersama, Bismillah ya," ujar Anies.
Anies juga meminta eks warga Kampung Bayam untuk bisa bersabar menanti penyelesaian masalah tersebut. "Sabar dulu ya, beberapa bulan lagi," tuturnya.
Diketahui, polemik warga Kampung Bayam telah terjadi cukup lama. Mereka yang terdampak pembangunan JIS mulanya dijanjikan pindah tinggal di KSB. Setelah KSB terbangun dan diresmikan oleh Anies pada Oktober 2022 lalu, para warga tidak langsung menempatinya. Sementara di bulan yang sama, Anies purna tugas sebagai DKI 1, digantikan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
BUMD Pemprov DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola menyatakan belum memberikan izin kepada warga untuk menempati KSB yang merupakan rusun HPPO (Hunian Pekerja Pendukung Operasional).
Sebagai alternatif, warga telah ditawari bertempat tinggal sementara di Rusun Nagrak, Jakarta Utara. Namun, janji Pemprov DKI untuk menempatkan mereka di KSB tetap terus ditagih.