Kejinya Israel Perlakukan Tahanan Palestina 

Tahanan hanya dipakaikan popok tanpa pakaian yang memadai selama musim dingin.

AP Photo/Ohad Zwigenberg
Unit artileri bergerak Israel menembakkan peluru dari Israel selatan menuju Jalur Gaza, dekat perbatasan Israel-Gaza, Senin, (6/10/2023).
Rep: Lintar Satria Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID,  JENEWA -- Pejabat Dewan Hak Asasi Manusia (UNHRC) di Palestina Ajith Sunghay mengatakan Israel memperlakukan tahanan Palestina di Gaza dengan keji. Ia mengatakan bertemu seorang pria yang mengaku selama ditahan berminggu-minggu ia dipukuli dan ditutup matanya, dan beberapa orang dilepaskan hanya dengan mengenakan popok.

Baca Juga


Sunghay mengatakan belum diketahui berapa banyak pria yang ditahan Israel sejak operasi militernya ke Gaza. Namun ia mengatakan jumlahnya dapat mencapai ribuan. "Pria-pria ini ditahan pasukan keamanan Israel di lokasi yang tidak diketahui selama 30 sampai 55 hari," kata Sunghay dalam video konferensi di Jenewa dari Gaza, Jumat (19/1/2024).

Ia mengatakan baru saja bertemu tahanan yang baru dibebaskan. "Terdapat laporan pria-pria ini kemudian dibebaskan, tapi hanya dipakaikan popok tanpa pakaian yang memadai selama musim dingin," tambahnya.

Juru bicara militer dan pemerintah Israel belum menanggapi permintaan komentar. Sebelumnya kantor juru bicara militer Israel mengatakan pasukan yang beroperasi di Gaza "untuk membongkar kemampuan militer Hamas" dan menyelamatkan sandera yang ditawan kelompok tersebut.

Kantor itu mengatakan para tahanan diperlakukan sesuai dengan hukum internasional dan kerap diminta menyerahkan pakaian mereka untuk memastikan tidak ada yang membawa senjata atau alat peledak. Ditanya mengenai mengapa beberapa tahanan dilepaskan hanya menggunakan popok. "Kami tidak tahu pasti mengapa mereka dipakaikan popok dan dikirim keluar tapi mereka jelas terlihat terkejut dan bahkan terguncang saat saya temui," kata Sunghay.

Pada Desember lalu stasiun televisi Israel menayangkan video sejumlah pria Palestina dilucuti pakaiannya hingga pakaian dalam di Gaza. Gambar-gambar yang tersebar di media sosial memicu kecaman dari pejabat Palestina, Arab dan Muslim.

Juru bicara Pemerintah Israel saat itu Eylon Levy mengatakan gambar-gambar itu menunjukkan "pria-pria usia militer ditemukan di area dimana warga sipil seharusnya melakukan evakuasi satu pekan yang lalu."

sumber : reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler