Alec Baldwin Kembali Didakwa dalam Kasus Pembunuhan tak Disengaja Film Rust
Dakwaan terbaru membuat Baldwin terancam 18 bulan kurungan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Alec Baldwin menghadapi dakwaan baru terkait pembunuhan tak disengaja yang terjadi di lokasi syuting film Rust pada Oktober 2021. Dakwaan sebelumnya terhadap Baldwin sempat dibatalkan pada April lalu, sekitar dua pekan sebelum sidang dimulai.
Baldwin kembali didakwa setelah jaksa lokal membagikan fakta-fakta tambahan dari tes forensik. Tes forensik tersebut dilakukan terhadap pistol yang digunakan dalam insiden mematikan di lokasi syuting.
Dakwaan terbaru ini membuat Baldwin terancam hukuman penjara selama 18 bulan bila terbukti bersalah. Akan tetapi, belum diketahui apakah Baldwin akan ditahan untuk saat ini.
"Kami menantikan hari kami di persidangan," ungkap kuasa hukum Baldwin, Luke Nikas dan Alex Spiro, melalui pernyataan resmi mereka, seperti dilansir Hollywood Reporter pada Sabtu (20/1/2024).
Insiden mematikan di lokasi syuting Rust terjadi pada 21 Oktober 2021. Kala itu, Baldwin sedang berlatih menggunakan pistol properti untuk keperluan syuting. Pistol tersebut diberikan oleh asisten sutradara, David Halls. Kepada Baldwin, Halls mengungkapkan bahwa pistol properti tersebut tidak memuat peluru hidup.
Saat berlatih, Baldwin sempat menembakkan pistol tersebut ke arah sinematografer Halyna Hutchins dan sutradara Joel Souza. Secara mengejutkan, pistol tersebut mengeluarkan peluru hidup yang kemudian membunuh Hutchins dan melukai Souza.
Setelah diselidiki, pihak kepolisian menemukan lima peluru hidup yang bercampur dengan sejumlah peluru dummy di lokasi syuting. Belum diketahui bagaimana peluru-peluru hidup tersebut bisa ada di lokasi syuting film Rust.
Baldwin sempat terlihat syok setelah insiden penembakan tersebut terjadi. Sang aktor juga menyatakan bahwa dia tidak menarik pelatuk dan hanya menarik bagian hammer pistolnya saja. Baldwin pun bersikeras menyatakan bahwa dirinya tak bersalah karena dia tak mengetahui bahwa pistol properti yang dia gunakan memiliki peluru hidup, karena memang tidak seharusnya ada peluru hidup di properti tersebut, seperti dilansir BBC.
Pihak jaksa telah meminta....
Pihak jaksa khusus di New Mexico telah meminta pakar forensik untuk merekonstruksi pistol properti dari lokasi syuting Rust setelah pistol tersebut rusak dalam pengujian FBI. Permintaan tersebut dianjurkan karena pihak jaksa meyakini bahwa kasus ini hanya bisa terjadi bila pelatuk pistol ditarik.
Pengujian oleh pakar forensik ini menghadirkan bukti-bukti baru. Bukti-bukti tersebut telah diserahkan kepada pihak grand jury yang terdiri dari 12 orang pada Kamis lalu. Setidaknya ada delapan orang grand jury yang setuju untuk mengusut kembali kasus penembakan di lokasi syuting Rust.
Mereka menilai ada dua teori legal yang mungkin terjadi saat insiden berlangsung. Teori yang pertama adalah Baldwin melakukan kecerobohan saat menggunakan pistol properti di lokasi syuting. Teori kedua adalah Baldwin tak memedulikan atau mengabaikan keselamatan orang lain di lokasi syuting.
Para jaksa menilai bahwa Baldwin hanya bisa dituntut untuk salah satu dari kedua teori ini, tidak bisa dituntut dengan kedua teori tersebut sekaligus. Bila terbukti bersalah, Baldwin terancam hukuman penjara selama 18 bulan.
"Klien kami selalu mencari kebenaran mengenai apa yang terjadi pada hari saat Halyna Hutchins terbunuh secara tragis," ungkap kuasa hukum yang mewakili keluarga Hutchins, Gloria Allerd.