Bagaimana Prosedur Pengangkutan Jenazah di Pesawat? Video Viral Ini Menggambarkannya

Ada beberapa langkah yang diperlukan sebelum mengirim jenazah melalui udara.

EPA-EFE/NTSB HANDOUT
Sebuah video yang dibagikan oleh akun TikTok @islandvib33 menjadi viral di media sosial, menunjukkan dua petugas bandara tengah mengangkut peti berisi jenazah.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video yang dibagikan oleh akun TikTok @islandvib33 menjadi viral di media sosial. Tayangan itu menunjukkan petugas bandara sedang mengemas peti persegi panjang berukuran besar ke dalam bagasi pesawat, yang disebut berisi jenazah manusia.

Baca Juga


"Memuat apa yang tersisa dari manusia serta koper-koper ke perut pesawat," tulis keterangan pada video yang diambil di Bandara Internasional John F Kennedy di New York City, Amerika Serikat. Dua pekerja tampak mengangkat kotak itu ke ban berjalan dengan berhati-hati, kemudian mendorongnya ke bagian dalam ruang kargo sebuah pesawat.  

Dilansir laman Newsweek, Senin (29/1/2024), video itu belum diverifikasi secara independen dan pembuat postingan belum menanggapi permintaan komentar. Namun, warganet segera bereaksi pada video yang sudah ditonton lima juta kali itu.

Sebagian terkejut karena peti jenazah diletakkan di penyimpanan yang sama dengan tas-tas lain. Meskipun, tidak ada konfirmasi jelas apakah peti itu benar-benar berisi jenazah atau tidak. Tetap saja, beberapa pengguna TikTok terharu dengan klip viral tersebut. 

Mereka menaruh rasa hormat yang lebih besar terhadap petugas bagasi bandara yang memperlakukan peti dengan sangat hati-hati. Pengguna lain merasa sentimental, mengingat hidup yang sangat singkat dan sedih jika sosok dalam peti adalah keluarganya. 

"Bayangkan dia dulunya adalah orang yang hidup dan bernapas, yang tertawa dan mencintai," ungkap pengguna TikTok Vanes***. 

"Betapa cepatnya kita berpindah dari penumpang ke kargo. Istirahatlah dalam damai," ujar warganet bernama AB***.

Sebagian warganet bahkan bercerita bagaimana keluarga mereka yang meninggal dibawa dengan pesawat.'

"Cara yang sama saat membawa suamiku kembali pulang setelah meninggal dalam liburan di Miami... tidak bisa berkata-kata," kata akun @KaRs***.

"Beginilah caranya membawa ayah saya pulang setelah ia menghembuskan napas terakhir di Atlanta," tulis akun @tian***.

"Begini cara mengirim saudara saya pulang dari Afrika Selatan," kata @MAM***.

Sebenarnya aturan pengangkutan jenazah?

 

 

Sebetulnya, bagaimana sebenarnya aturan pengangkutan jenazah di AS? National Funeral Directors Association (NFDA) menjelaskan, ada beberapa langkah yang diperlukan, melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan internasional dan nasional.

Menurut NFDA, rumah duka memainkan peran penting dalam proses yang kompleks itu. Rumah duka juga harus terdaftar sebagai "pengirim yang dikenal" pada setiap maskapai penerbangan yang mereka gunakan untuk mengirimkan jenazah, karena setiap maskapai bisa saja memiliki prosedur berbeda.

Situs web Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) menjelaskan aturan untuk jenazah manusia yang dimaksudkan untuk dimakamkan atau dikremasi di AS. Jenazah harus disertai dengan sertifikat kematian yang menyatakan penyebab kematiannya.

Petugas CBP akan memeriksa sertifikat kematian dan memastikan bahwa jenazah dikirim sesuai dengan persyaratan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). "Jika persyaratan CDC tidak dipenuhi, CBP akan menahan peti mati dan menghubungi stasiun karantina yang sesuai untuk mendapatkan instruksi," kata CBP.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menyebut perlunya praktik yang baik dan penuh kasih mengenai proses dan prosedur seputar transportasi jenazah. Untuk kepentingan itu, ada manual transportasi khusus untuk membantu membawa rasa damai kepada keluarga yang sedang berduka.

 

"Pedoman ini bertujuan untuk membantu mitra rantai pasokan, direktur rumah duka, perusahaan ekspedisi, dan maskapai penerbangan dalam penanganan jenazah yang aman dan tepat waktu," tutur IATA.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler