Mukjizat Nabi Muhammad, Mampu Sembuhkan Mata Sahabat yang Terkena Panah
Kondisi Qatadah yang begitu parah membuat para sahabat panik.
REPUBLIKA.CO.ID, tidak hanya Alquran, Nabi Mampu Sembuhkan Mata Qatadah
JAKARTA -- Alquran merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW. Alquran sebagai penuntun dan pedoman umat Islam.
Namun selain Alquran, Allah SWT memberikan banyak mukjizat lainnya kepada Nabi Muhammad SAW. Di antara mukjizatnya itu mampu menyembuhkan orang sakit, mampu menyembuhkan orang buta, mampu mengeluarkan air dari jari-jarinya, memerintahkan awan untuk menurunkan hujan, dan mampu mengembalikan mata sahabat Qatadah yang menggelantung akibat perang badar.
Diriwayatkan dalam perang badar, ada seorang sahabat bernama Qatadah bin Nu’man yang matanya terkena panah hingga membuat bola matanya keluar dan bergelantung di atas pipi. Kondisi Qatadah yang begitu parah membuat para sahabat panik, sehingga segera membawa Qatadah kepada Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW kemudian memasukkan bola mata Qatadah ke tempatnya kembali dengan tangan beliau. Setelah itu, dengan spontan mata Qatadah kembali berfungsi bahkan memiliki pandangan yang jauh lebih tajam. Qatadah tidak memiliki rabun di saat sahabat lainnya telah rabun.
عَنْ قَتَادَةَ بْنِ النُّعْمَانِ، أَنَّهُ أُصِيبَتْ عَيْنُهُ يَوْمَ بَدْرٍ فَسَالَتْ حَدَقَتُهُ عَلَى وَجْنَتِهِ، فَأَرَادُوا أَنْ يَقْطَعُوهَا، فَسَأَلُوا رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: «لَا» ، فَدَعَا بِهِ فَغَمَزَ حَدَقَتَهُ بِرَاحَتِهِ، فَكَانَ لَا يَدْرِي أَيَّ عَيْنَيْهِ أُصِيبَتْ
Diriwayatkan bahwa Qatadah bin Nu’man matanya terkena senjata pada saat perang Badar hingga bola matanya bergelantungan di pipinya. Semula para sahabat hendak memotongnya. Untungnya, mereka menanyakannya lebih dahulu kepada Rasulullah. Dan beliau pun melarang, “Jangan dipotong.” Kemudian beliau memanggil Qatadah dan mengembalikan bola matanya dengan telapak tangan beliau. Sampai-sampai Qatadah pun tidak tahu mata mana yang sebelumnya terluka (karena sembuh total).” (HR. Baihaqi dalam Dala’il an-Nubuwwah).
Mukjizat sendiri merupakan kejadian luar biasa yang tidak dapat dicerna oleh akal pikiran manusia biasa. Allah hanya menurunkan mukjizatnya kepada para Nabi dan Rasul sebagai manusia-manusia pilihan dan untuk membuktikan kenabian dan kebenaran ajarannya.