PM Inggris Desak Iran Turunkan Ketegangan
Pemerintah Inggris yakin serangan tersebut dilakukan milisi yang didukung Iran.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan, ia prihatin dengan ketegangan di Timur Tengah. Ia mendesak Iran untuk menurunkan ketegangan setelah serangan drone menewaskan tiga tentara Amerika Serikat (AS) di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah.
Sunak mengatakan Inggris "mengecam keras" serangan drone yang Presiden AS Joe Biden sebut dilakukan milisi yang didukung Iran. "Kami prihatin dan akan mendesak Iran untuk terus menurunkan ketegangan di kawasan," kata Sunak, Senin (29/1/2024).
"Kami bersama dengan sekutu kami untuk membawa perdamaian dan stabilitas di kawasan dan itu yang terus kami upayakan," tambahnya. Juru bicara Sunak mengatakan Pemerintah Inggris yakin serangan tersebut dilakukan kelompok milisi yang didukung Iran dan beroperasi di Suriah dan Irak. "Sesuai dengan asesmen AS," katanya.
"Kami terus menggunakan semua kemampuan, diplomasi dan yang lainnya untuk menurunkan ketegangan di kawasan," tambahnya, merujuk serangan Houthi di Laut Merah yang mendorong London terlibat dalam serangan ke milisi yang menguasai banyak wilayah di Yaman itu.
Serangan drone pada Ahad (28/1/2024) juga melukai 34 personel militer AS. Serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS sejak Israel menyerang Gaza pada Oktober lalu dan menandai eskalasi besar di Timur Tengah.
Misi Iran untuk PBB mengatakan Teheran tidak terlibat dalam serangan tersebut. Meski kementerian intelijennya mengatakan kelompok bersenjata yang didukung Iran merespon "agresi Amerika" dengan tindakan mereka sendiri.