Getol Suarakan Dukungan untuk Palestina, Roger Waters 'Pink Floyd' Didepak dari BMG?

Roger Waters dianggap mengeluarkan komentar menghasut tentang Israel, Ukraina, AS.

EPA-EFE/VICKIE FLORES
Vokalis Pink Floyd, Roger Waters, berorasi saat demonstrasi menentang ekstradisi pendiri Wikileaks Julian Assange di Parliament Square, London, Inggris, 22 Februari 2020. Dalam pernyataan terbarunya, Waters yang terkenal politis menyebut Presiden AS Joe Biden sebagai penjahat perang dalam kaitannya dengan perang Rusia-Ukraina.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BMG secara resmi mendepak Roger Waters yang merupakan salah satu pendiri Pink Floyd. Waters, yang selama ini memberikan dukungan pada Palestina, dianggap telah melontarkan komentar-komentar menghasut tentang Israel, Ukraina, dan Amerika Serikat.

Perusahaan musik yang berbasis di Jerman ini menandatangani perjanjian penerbitan dengan Waters pada 2016. Pada tahun lalu, mereka dijadwalkan untuk merilis versi rekaman baru dari album penting Pink Floyd tahun 1973, Dark Side of the Moon.

Hanya saja, CEO BMG Thomas Coesfeld membatalkan kesepakatan tersebut setelah mengambil alih perusahaan, dan itu diumumkan lewat unggahannya pada 1 Juli 2023 lalu. Album tersebut akhirnya dirilis melalui Cooking Vinyl yang berbasis di Inggris.

Kini, sebuah sumber memberi tahu Variety bahwa BMG sedang bersiap untuk berpisah sepenuhnya dari musisi veteran tersebut. Sejauh ini, juru bicara BMG menolak permintaan komentar.

Karya Waters dengan Pink Floyd tidak diragukan lagi telah menjadi salah satu katalog paling penting dan menguntungkan di era musik rock. Akan tetapi, pernyataan politik Waters yang kontroversial dalam beberapa tahun terakhir bisa dibilang telah mengubah itu semua.

Dari anti-Zionisme menjadi antisemitisme, Waters pernah berbicara kepada Dewan Keamanan PBB atas undangan Rusia. Dia mengeklaim bahwa invasi ke Ukraina pada 2022 "bukannya tanpa alasan".

Meskipun telah banyak dikritik karena komentarnya, Waters tetap getol menyuarakan dukungannya untuk Palestina sambil membantah tuduhan antisemitisme. Itu juga dia lakukan dalam turnya baru-baru ini.

Sementara itu, lewat akun X miliknya, Waters masih aktif menyuarakan tentang Palestina. Terbaru, ia mengunggah sebuah video berdurasi 30 detik pada Jumat (26/1/2024).

"CEASEFIRE NOW!!! Love R," tulis dia dalam keterangan video tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler