China Sudah Terapkan Bebas Visa untuk 157 Negara

China memasuki "era bebas visa".

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Wisatawan mancanegara asal China tiba di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad (22/1/2023).
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China telah menerapkan kebijakan bebas visa terhadap warga dari 157 negara yang datang ke negeri Tirai Bambu itu.

Baca Juga


"Sejauh ini, China telah menandatangani perjanjian pembebasan visa bersama dengan 157 negara untuk berbagai jenis paspor," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, Rabu (31/1/2024).

Terbaru, China dan Thailand mengumumkan kesepakatan bebas visa antarkedua negara saat kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi ke Thailand pada 28 Januari 2024.

"China juga sudah mencapai kesepakatan untuk menyederhanakan prosedur visa dengan 44 negara, dan menikmati bebas visa timbal-balik dengan 23 negara, termasuk Thailand, Singapura, Maladewa, dan Uni Emirat Arab," ungkap Wang Wenbin.

Selain itu, menurut Wang Wenbin, ada lebih dari 60 negara dan wilayah menawarkan kebijakan bebas visa atau "visa-on-arrival" kepada warga negara China.

"Semua langkah ini semakin mempermudah perjalanan keluar warga China, menjadikan paspor China lebih bermanfaat dan membantu orang asing bepergian, bekerja, belajar, dan tinggal di China dengan lebih nyaman, serta diterima dengan baik oleh komunitas internasional," tamban Wang Wenbin.

Menurut Wang Wenbin, China memasuki "era bebas visa" dengan semakin banyak negara melalui kebijakan-kebijakan tersebut.

"Perbaikan kebijakan visa dan memfasilitasi perjalanan lintas batas merupakan langkah penting, yang dapat berkontribusi terhadap pembangunan berkualitas tinggi dan keterbukaan tingkat di China karena hal ini membawa lebih banyak peluang untuk memperdalam persahabatan dan kerja sama yang saling menguntungkan antara China dan negara-negara lain," ungkap Wang Wenbin.

Wang Wenbin menyebut Direktur eksekutif Organisasi Pariwisata Dunia di bawah PBB mengatakan bahwa kebijakan bebas visa China akan membantu pemulihan industri pariwisata global dan dengan sendirinya, industri pariwisata China yang berkembang pesat akan membawa negara-negara tetangga dapat juga sejahtera.

"Setelah kesepakatan bebas visa bersama tercapai antara China dan Singapura serta antara China dan Thailand, jumlah pemesanan perjalanan untuk Festival Musim Semi yang dilakukan oleh turis China ke Singapura, Malaysia dan Thailand, serta pengunjung dari ketiga negara tersebut ke China melonjak signifikan. Era bebas visa membawa dampak positif," jelas Wang Wenbin.

Wang Wenbin pun menyebut pemerintah China akan terus meningkatkan langkah-langkah yang memfasilitasi perjalanan lintas batas, dan memberikan perlindungan yang efektif bagi warga negara China untuk bepergian ke luar negeri dengan lebih aman dan nyaman.

"Kami menyambut lebih banyak teman asing untuk mengunjungi China, melihat dengan mata kepala sendiri kekuatan negara dan keramahtamahan masyarakat serta kehidupan sehari-hari kami dan membawa lebih banyak kisah persahabatan lintas batas antarmasyarakat," kata Wang Wenbin.

China dan Singapura juga telah menyepakati aturan bebas visa selama 30 hari bagi kedua warga negara mulai 9 Februari 2024. Sebelumnya China telah menerapkan bebas visa unilateral (sepihak) selama 15 hari untuk Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol dan Malaysia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler