Aksi LGBT Matt Healy Bikin Ulama Malaysia Waspada, Desak Pembatalan Konser Ed Sheeran

Ed Sheeran dijadwalkan tampil di Malaysia pada 24 Februari.

EPAe
Penyanyi Ed Sheeran dijadwalkan tampil di Malaysia pada 24 Februari 2024.
Rep: Mabruroh Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mufti Penang, Datuk Seri Wan Salim Mohd Noor, mendesak Pemerintah Malaysia membatalkan izin konser bintang pop Ed Sheeran yang dikenal sebagai pendukung komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Rencananya, penyanyi asal Inggris itu tampil di stadion nasional Bukit Jalil pada 24 Februari.

"Sebagai mufti, saya bertanggung jawab untuk mendesak Pemerintah Malaysia melalui kementerian terkait (Kementerian Komunikasi dan Kementerian Digital) agar segera mencabut izin konser tersebut," ujarnya, dilansir dari The Star, pada Kamis (1/2/2024).

Wan Salim mendesak kementerian terkait menghormati sikap komunitas Islam yang diwakili oleh para mufti. Dia menyebut larangan mendukung kegiatan yang mengarah pada LGBT bukanlah interpretasi ilmiah (ijtihad), tetapi berdasarkan perintah dalam Alquran dan hadist.

Baca Juga


Wan Salim mengatakan, Malaysia sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim tidak boleh mengizinkan konser yang menampilkan artis-artis yang mendukung aktivitas menyimpang yang jelas-jelas berdosa. Ia pun mengimbau seluruh umat Islam di Tanah Air untuk memboikot konser tersebut.

Sementara itu, Dewan Ulama Pas Pusat (DUPP) juga menyuarakan seruan serupa. Menurut para ulama, menggelar konser penyanyi pendukung LGBT menjelang Ramadhan adalah tindakan yang tidak sensitif.

Kepala DUPP Datuk Ahmad Yahaya mengatakan Central Agency for Application for Filming and Performance by Foreign Artistes sebagai penentu izin pertunjukan artis asing harus menerapkan sanksi yang lebih tegas. Dengan begitu, artis asing tidak semena-mena menyisipkan elemen LGBT dalam penampilannya.

"Apakah kita sudah lupa dengan tragedi memuakkan yang dibuat oleh grup pro LGBT, The 1975, yang melakukan tindakan tak senonoh di depan ribuan penonton lalu menghina sikap negara yang menolak ideologi tersebut?" kata Datuk Ahmad.

Pernyataan Datuk Ahmad merujuk pada Matt Healy, vokalis grup asal Inggris, The 1975, yang mencium rekan bandnya di atas panggung lalu menghina Pemerintah Malaysia yang menentang LGBT. Ulah Healy membuat konser Good Vibes pada 2023 diakhiri sebelum waktunya.

Sheeran dijadwalkan tampil di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur pada 24 Februari sebagai bagian dari tur Asianya yang juga akan menampilkan penyanyi-penulis lagu tamu Calum Scott. Penyanyi asal Inggris berusia 32 tahun itu sebelumnya menggelar konser di Malaysia pada 2019 untuk tur dunia "Divide".

Dalam konsernya di Sydney, Australia pada 2023, Sheeran mengibarkan bendera pelangi yang menjadi lambang LGBT. Pada 2017, penyanyi "Shape of You" itu juga pernah menyelimuti dirinya dengan bendera pelangi di atas panggung Glastonbury Festival 2017.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler