Erupsi Gunung Marapi Masih akan Berlanjut?

Erupsi utama Gunung Marapi terjadi pada 3 Desember 2023.

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Ahad (14/1/2023). Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat telah terjadi erupsi pada pukul 06.21 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 1.300 meter dari atas puncak, disusul hujan abu bercampur air yang turun di sekitar kaki gunung.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan hasil evaluasi terkait aktivitas Gunung Marapi. Gunung setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.

"Pascaerupsi utama pada 3 Desember 2023, erupsi-erupsi berikutnya masih berlanjut dengan jumlah harian yang cenderung menurun secara fluktuatif," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Sabtu (3/2/2024).

Baca Juga


Sejak 25 Januari 2024 PVMBG mencatat tidak ada aktivitas atau gempa erupsi yang terekam. Namun, pada hari yang sama aktivitas/gempa hembusan terekam sebanyak 49 kali dan merupakan angka tertinggi yang pernah terekam pascaerupsi utama pada 3 Desember 2023.

Kemudian, lanjut Hendra, sejak 26 Januari 2024 gempa embusan menurun secara drastis hingga saat ini. Gempa low frequency masih terekam intensif.

Angka kejadian tertinggi terekam pada 23 Januari 2024, yakni mencapai 17 kali. Setelah itu, aktivitas gempa frekuensi rendah cenderung menurun.

Hendra mengatakan gempa hybrid/fase banyak mulai terekam sejak 24 Januari 2024. Gempa ini cenderung naik hingga 27 Januari yang mencapai 17 kali kejadian dan setelahnya cenderung menurun.

"Secara umum gempa hybrid biasanya berhubungan dengan pembentukan dan pertumbuhan kubah lava dari dalam kawah," kata Hendra.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler