Survei Poltracking: PKB Menang di Jatim, Tetapi Anies-Muhaimin Kalah
Prabowo-Gibran alami peningkatan pemilih NU, AMIN stabil, Ganjar-Mahfud anjlok.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poltracking Indonesia mengungkapkan PKB, PDI Perjuangan, dan Partai Gerindra menjadi tiga partai dengan perolehan suara tertinggi di wilayah Jawa Timur (Jatim). Hal tersebut didapati dalam temuan survei yang diadakan Poltracking. Survei ini untuk mengukur peta kekuatan elektoral terkini capres - cawapres dan partai politik di Jatim mendekati hari pemilihan pada 14 Februari 2024.
"Pada simulasi Surat Suara 18 Partai Politik peserta Pemilu 2024, PKB memperoleh elektabilitas (24 persen), diikuti PDI Perjuangan (16,7 persen), Partai Gerindra (15,5 persen)," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam paparannya pada Selasa (6/2/2024).
Sedangkan, Partai Golkar, Demokrat, Nasdem, dan PAN mendapat suara yang lumayan di Jatim. Adapun Perindo dan PKS mendapatkan suara amat minim.
"Partai Golkar (8,2 persen), Partai Demokrat (5,4 persen), Partai Nasdem (5,4 persen), PAN (4,8 persen), PSI (3 persen), PPP (2,8 persen), PKS (2,7 persen), dan Partai Perindo (1,7 persen). Sementara, partai politik lainnya masih di bawah 1 persen," ujar Hanta.
Dalam survei ini secara umum, pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diprediksi akan menguasai pemilih di wilayah Jatim. Dua kompetitor Prabowo-Gibran disebut tertinggal jauh.
"Simulasi surat suara tiga pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh elektabilitas 60,1 persen, diikuti pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan elektabilitas 17,2 persen dan pasangan no urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 14,9 persen," kata Hanta.
Hanta mengungkapkan, hasil survei mendapati Prabowo-Gibran kian dominan dengan menguasai 32 kabupaten/kota di Jatim. Sehingga hanya ada empat daerah yang dikuasai Ganjar-Mahfud dan dua daerah dikuasai Anies-Muhaimin.
"Unggul paling banyak Prabowo-Gibran di 32 kabupaten kota, sementara Ganjar - Mahfud potensi unggul di empat kabupaten seperti Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Batu, Kota blitar. Sementara, Anies potensi unggul 2 kabupaten di Sampang dan Kabupaten Probolinggo," ucap Hanta.
Diketahui, survei ini menggunakan metode stratified multi stage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 8.000 responden dengan margin of error +/- 1.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dalam periode 25-31 Januari secara wawancara tatap muka.
Poltracking Indonesia menilai, wilayah Jatim akan jadi penentu pada Pilpres 2024. Poltracking memprediksi siapapun capres yang mendulang kemenangan di Jatim, maka berpotensi menang secara nasional.
"Jawa Timur adalah provinsi penentu dan terpadat kedua secara DPT. Lebih dari 31 juta pemilih atau sekitar 15,5 persen pemilih ada di Jawa Timur," kata Hanta.
Hanta menerangkan ada faktor lain yang membuat Jatim menjadi menarik dalam hajatan pilpres. Yaitu secara kultural Jatim basis Nahdlatul Ulama yang merupakan salah satu faktor penentu dalam kontestasi pilpres.
"Hampir 80 persen publik (di Jatim) merasa dekat dengan atau berasosiasi dengan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU)," kata Hanta.
Dari pemilih yang merasa dekat atau berasosiasi dengan NU, sebanyak 15,3 persen memilih pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar. Sedangkan yang memilih pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud MD di angka 16,3 persen.
"Sementara yang memilih pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mencapai 60,9 persen," ujar Hanta.
Hanta mengamati tren basis pemilih NU kepada Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar cenderung stabil dengan kenaikan tipis hanya 0,7 persen. Sedangkan Ganjar Pranowo - Mahfud MD justru anjlok perolehan suaranya di kalangan NU di Jatim.
"Ganjar Pranowo - Mahfud MD mengalami penurunan 21,7 persen," ujar Hanta.
Dari survei ini, pemilih Ganjar-Mahfud MD diduga menyebrang ke Prabowo-Gibran. Sebab paslon nomor urut 2 itu mendapat kenaikan suara di basis pemilih NU Jatim.
"Kepada Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mengalami kenaikan 19,2 persen," ujar Hanta.
Pada pertengahan bulan lalu, Poltracking Indonesia merilis hasil survei nasional terbaru mereka. Survei yang dilakukan pada 1-7 Januari 2024 itu mengambil 1.220 sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen.
Dalam hasil survei yang dirilis, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki elektabilitas paling tinggi yaitu 46,7 persen. Sementara di peringkat kedua, ada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 26,9 persen, dan peringkat ketiga pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 20,6 persen.
"Tren terbaru elektabilitas tiga pasangan capres-cawapres menunjukkan Prabowo-Gibran cenderung fluktuatif. Namun, terjadi kenaikan sejak awal November 2023 hingga awal tahun 2024," sebut rilis survei nasional Poltracking Indonesia pada 19 Januari 2024.
Sementara itu, tren elektabilitas Ganjar-Mahfud juga cenderung fluktuatif, dengan kenaikan pada Juli 2023, tapi mengalami penurunan pada September 2023 hingga awal Januari 2024.
Sedangkan Anies-Muhaimin juga cenderung fluktuatif, mengalami penurunan pada Juli 2023, dan cenderung mengalami kenaikan sejak deklarasi capres-cawapres pada awal September 2023 hingga awal tahun 2024. Tren ini memperlihatkan pergeseran posisi kedua dari Ganjar-Mahfud kepada Anies-Muhaimin.
Sementara itu, dalam simulasi surat suara 3 nama Calon Presiden, Prabowo memperoleh angka elektabilitas 46,9 persen, diikuti Anies Baswedan 26,7 persen, dan Ganjar Pranowo 20,2 persen. Tren terbaru elektabilitas tiga capres menunjukkan Prabowo cenderung mengalami kenaikan sejak Maret 2023 hingga awal 2024.
Sebaliknya, elektabilitas Ganjar cenderung fluktuatif dengan kenaikan pada Juli 2023, tapi terus mengalami penurunan sejak November 2023 hingga awal 2024. Sedangkan Anies juga cenderung fluktuatif, mengalami penurunan di Juli 2023, lalu cenderung mengalami kenaikan sejak deklarasi capres-cawapres pada awal September 2023 hingga awal 2024.