Ibadah yang Disenangi Nabi Muhammad di Bulan Sya'ban
Rasulullah menjadikan puasa sebagai ibadah di bulan Sya'ban.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada ibadah yang dianjurkan dilaksanakan oleh umat Islam ketika memasuki bulan Sya'ban, yaitu puasa. Sya'ban mempunyai kelebihan istimewa di antara bulan-bulan lainnya.
Al-Ghazali dalam bukunya Hikmah & Rahasia Puasa mengungkapkan bagaimana Rasulullah menjadikan puasa sebagai ibadah di bulan Sya'ban. Diriwayatkan Rasulullah Saw berpuasa satu bulan penuh dalam bulan Sya'ban dan bersabda, "Allah mengangkat seluruh amal hamba-Nya pada bulan ini (Sya'ban)."
BACA JUGA: Niat Puasa Ganti (Qadha) Ramadhan di Bulan Rajab
Aisyah r.a. berkata, "Rasulullah Saw banyak berpuasa pada bulan Sya'ban. Adakalanya beliau berpuasa sebulan penuh pada bulan Sya'ban." Dan dalam riwayat lainnya puasa Rasulullah Saw pada bulan Sya'ban sedikit.
Ibadah puasa yang dilakukan Rasulullah pada bulan Sya'ban menunjukkan bulan ini mempunyai keistimewaan. Ini sekaligus latihan jelang masuknya bulan Ramadhan di mana umat Islam akan melaksanakan puasa wajib selama satu bulan penuh.
Rasulullah Saw bersabda, "Kelebihan bulan Sya'ban terhadap bulan-bulan lainnya adalah seperti kelebihanku atas Nabi-nabi lainnya. Sedangkan kelebihan bulan Ramadhan terhadap bulan-bulan lainnya adalah seperti kelebihan Allah atas hamba-hamba-Nya."
Dari Abu Hurairah r.a Rasulullah bersabda...
Dari Abu Hurairah r.a Rasulullah bersabda, "Jibril mendatangaiku pada malam pertengahan bulan Sya'ban seraya berkata, 'Wahai Muhammad, malam ini pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat telah terbuka. Maka bangunlah untuk shalat dan angkatlah kepala dan kedua tanganmu (berdoalah) ke langit.'
Rasulullah Saw bertanya, 'Malam apakah ini wahai Jibril?.' Jibril menjawab, 'Inilah suatu malam di mana terbuka tiga ratus pintu rahmat dan ampunan. Maka Allah mengampuni semua orang yang tidak menyekutukan (syirik) Allah, kecuali para tukang sihir, ahli nujum, tukang minum-minuman keras, tukang zina, pemakan riba, orang yang durhaka terhadap kedua orang tuanya, tukang fitnah, dan orang yang memutuskan hubungan kekerabatan.
BACA JUGA: Ramadhan Satu Bulan Lagi, Lakukan 5 Persiapan Ini untuk Menyambut Bulan Suci
Mereka itu tidak akan diampuni sampai mereka bertaubat.' Maka, Rasulullah keluar (dari rumah) untuk menunaikan shalat. Ketika sujud beliau menangis seraya berdoa, 'Wahai Tuhanku, Aku berlindung kepada-Mu dari Azab-Mu dan kemarahan-Mu. Aku tidak dapat menghitung (banyaknya) puji-pujian bagi-Mu sebagaimana Engkau telah memuji diri-Mu sendiri. Bagi-Mu segala puji sehingga Engkau ridha."
Al-Ghazali menambahkan Sya'ban merupakan bulan untuk menyucikan hati. Sedangkan Rajab menyucikan badan dan Ramadhan merupakan bulan menyucikan jiwa. Menurut Al-Ghazali menurut sebagian ahli hikmah menyebut bukan Sya'ban adalah waktu untuk memperbaiki hati dari segala noda dan aib.