Jelang Pemilu 2024, Ingat Pesan Nabi Muhammad SAW dalam Memilih Pemimpin
Nabi Muhammad mengimbau Muslim pilih pemimpin yang tepat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Abul-Qasim Sulaiman bin Ahmad al-Lakhmiy ath-Thabrani atau yang lebih dikenal sebagai Imam ath-Thabrani meriwayatkan sabda Nabi Muhammad SAW terkait memilih seorang pemimpin.
وَمَنْ تَوَلَّى مِنْ أَمَرَاءِ الْمُسْلِمِينَ شَيْئًا فَاسْتَعْمَلَ عَلَيْهِمْ رَجُلًا وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّ فِيهِمْ مَنْ هُوَ أَوْلَى بِذَلِكَ وَأَعْلَمُ مِنْهُ بِكِتَابِ اللَّهِ وَسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَقَدْ حَانَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَجَمِيعَ الْمُؤْمِنِينَ، (رواه الطبراني )
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa memilih seorang pemimpin padahal ia tahu ada orang lain yang lebih pantas untuk dijadikan pemimpin dan lebih faham terhadap kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya, maka ia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nya, dan semua orang beriman." (HR Imam At-Thabrani)
Imam At-Thabrani dan Imam Ad-Daraquthni bernama lengkap Al-Imam al-Hafidz Abu al-Hasan Ali bin Umar bin Ahmad bin Mahdi bin Mas’ud bin an-Nu’man bin Dinar bin Abdullah al-Baghdadi juga meriwayatkan hadits ini.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: سَيَلِيكُمْ بَعْدِي وُلاةٌ، فَيَلِيَكُمُ الْبَرُّ بِيرِهِ، وَالْفَاجِرُ بِفُجُورِهِ، فَاسْمَعُوا لَهُمْ وَأَطِيعُوا فِي كُلِّ
مَا وَافَقَ الْحَقِّ، وَصَلَّوْا وَرَاءَهُمْ، فَإِنْ أَحْسَنُوا فَلَكُمْ وَهُمْ، وَإِنْ أَسَاءُوا فَلَكُمْ وَعَلَيْهِمْ". (رواه الطبراني والدار قطني)
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Akan memimpin kalian setelahku para pimpinan yang baik karena kebaikannya, dan ada pula yang buruk karena keburukannya, maka dengarkanlah dan taatilah mereka terhadap setiap perkara yang sesuai dengan kebenaran, dan sholatlah kalian di belakangnya, jika mereka baik maka (pahala) bagi kalian dan bagi mereka, sedangkan jika mereka buruk maka (pahala) bagi kalian dan tidak bagi mereka." (HR Imam At-Thabrani dan Imam Ad-Daraquthni)
Imam Bukhari bernama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Barduzbah Al-Ju'fi Al-Bukhari juga meriwayatkan hadits seperti ini.
قَالَ إِذَا وَسِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرُ السَّاعَةَ (رواه البخاري)
"Jika suatu perkara diserahkan kepada selain ahlinya maka tunggulah waktunya," (HR Imam Bukhari)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَهُ فَانْتَظِرُ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا
أُسْئِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرُ السَّاعَةَ (رواه البخاري)
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika kepercayaan dilalaikan maka tunggulah waktunya."
Sahabat bertanya, "Bagaimana melalaikan kepercayaan tersebut?"
Rasulullah SAW menjawab, "Jika suatu perkara diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah waktunya." (HR Imam Bukhari)