PKS Kalahkan PDIP di Pileg DPRD DKI Jakarta, Pengamat: Faktor Konsisten Dukung Anies

Berdasarkan real count KPU, PKS meraih 14,51 persen untuk suara Provinsi DKI Jakarta.

Republika/Prayogi.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu (tengah) berjabat tangan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan).
Rep: Febrian Fachri  Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Partai Keadilan Sejahtera sementara menguasai perhitungan suara Pemilu 2024 untuk Provinsi DKI Jakarta berdasarkan real count KPU. PKS  memimpin dengan perolehan 174.522 suara atau 14,51 persen, mengalahkan PDIP yang memperoleh 155.951 suara atau 12,97 persen.

Baca Juga


Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Aditya Perdana, menilai tingginya perolehan suara PKS di DKI karena faktor partai tersebut konsisten mendukung Anies Baswedan sejak dari Pilgub DKI 2017 sampai Pilpres 2024. 

"Saya kira ini faktor Anies Baswedan. PKS mendapatkan coattail effect dari Anies karena mereka konsisten bersama Anies sejak Pilgub DKI sampai sekarang," kata Aditya, Ahad (18/2/2024). 

Selain faktor Anies, Aditya melihat caleg-caleg incumbent PKS juga bekerja keras mengamankan dan menambah suara partai tersebut di ibu kota. Para caleg PKS ini pun selama berkampanye menurut Aditya juga menggunakan narasi yang sama persis dengan narasi perubahan Anies Baswedan.

Sementara, PDIP yang pada Pemilu 2019 lalu memang di DKI kata Aditya sekarang kesulitan karena capres yang mereka usung tidak cukup kuat di ibu kota. Dan sekarang kata dia PDIP juga sudah ditinggalkan oleh Presiden Joko Widodo. 

"Kalau 2019, PDIP di Jakarta ditopang Pak Jokowi," ujar Aditya. 

 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, menilai tingginya perolehan suara PKS untuk Pemilu Legislatif di DKI Jakarta bukanlah sesuatu hal yang mengherankan. Menurut Dedi, DKI Jakarta sejak dulu merupakan wilayah andalan PKS untuk meraup banyak suara. Di mana PKS selalu berhasil mengantongi tiket untuk mengusung calon di Pilgub DKI.

"Dan Jakarta memang salah satu wilayah andalan PKS. Tingginya suara PKS di DKI Jakarta bukan hal aneh, PKS sejak lama miliki tiket Pilgub di DKI, itu mengindikasikan kekuatan di basis PKS," kata Dedi, kepada Republika, Ahad (18/2/2024) .

Dedi menyebut satu hal yang tidak dimiliki Partai lain adalah konsistensi, PKS meskipun di beberapa wilayah bisa saja alami penurunan, tetapi secara umum di mana suatu wilayah sudah dikuasai PKS akan sulit turun. Ia melihat di semua wilayah di mana PKS unggul, akan selalu terus unggul sepanjang tidak ada persoalan mendasar.

"Karena tren PKS sejak berdiri selalu meningkat, meskipun pelan," ujar Dedi.

 

Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, mengatakan, perolehan suara signifikan PKS di Provinsi DKI Jakarta, bukanlah sesuatu hal yang mengherankan. Menurut Ujang, PKS pernah menjadi juara di DKI Jakarta pada Pemilihan Legislatif 2004 lalu.

“PKS unggul di DKI, ini bukan pertama kali. 2004 pernah unggul, menang dan juara juga di DKI. Tidak aneh,” kata Ujang, Ahad (18/2/2024).

Ujang menyebut PKS memang unggul pada basis masa di perkotaan. Karena pemilih di perkotaan ada pemilih rasional. Dan saat ini kata Ujang mungkin pemilih rasional lebih condong cocok dengan narasi PKS dan paslon yang mereka dukung yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. 

Selain itu, Ujang menilai basis PKS di DKI menguat karena banyak juga yang kecewa dengan PDIP dan juga pemerintahan Joko Widodo.

“Pemilih DKI kan rasional. Mungkin PKS lebih mengena ke warga Jakarta. Karena bantuan dan pengajian yang mereka lakukan mengena,” ucap Ujang.

  

Berdasarkan pantauan Republika di real count KPU yang datanya ter-update hingga Sabtu (17/2/2024) pukul 19.30 WIB kemarin, PKS memimpin dengan perolehan 174.522 suara atau 14,51 persen. Mengalahkan PDIP yang memperoleh 155.951 suara atau 12,97 persen.

Di urutan tiga adalah Partai Gerindra yang memperoleh 129,932 suara atau 10,81 persen. Real count untuk Pileg Provinsi DKI Jakarta ini baru berdasarkan suara masuk sebanyak 45,17 persen.

Kemudian di peringkat empat adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang memperoleh 92.411 suara atau 7,68 persen. Di urutan kelima adalah Partai Nasdem yang berhasil memperoleh 88.935 suara atau 7,4 persen.  

Urutan keenam adalah Partai Golkar dengan perolehan 87.901 suara atau 7,31 persen. Di urutan ke tujuh adalah Partai Demokrat yang memperoleh 87.341 persen atau 7,26 suara. Di peringkat delapan adalah Partai Amanat Nasional yang memperoleh 86.776 suara atau 7,22 persen.  

Peringkat kesembilan ialah PKB yang memperoleh 80.786 suara atau 6,72 persen. Sisanya PPP, Perindo, Partai Ummat, Partai Bulan Bintang, Partai Garuda, Hanura, PKN, Gelora dan Buruh meraih suara di bawah 4 persen atau berpotensi tidak lolos ke parlemen DKI. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler