Makan Buah yang Disiram Cokelat, Tetap Sehat atau Justru Bahaya?
Manfaat buah yang menyehatkan bisa tertutupi oleh limpahan cokelat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, media sosial TikTok sedang diramaikan oleh tren kuliner buah yang disiram cokelat cair. Sekilas, makanan itu tampak sangat menggoda. Seperti namanya, sajian ini terdiri atas potongan buah segar yang disiram dengan selai cokelat atau cokelat cair dalam jumlah berlimpah.
Sebuah akun TikTok bernama Gabs misalnya, belum lama ini mengunggah video stroberi siram cokelat yang dia buat sendiri. Video tersebut ditonton hingga lebih dari 100 juta kali dalam waktu singkat dan mendapatkan lebih dari 17 juta likes.
Perpaduan buah yang segar dan limpahan selai cokelat yang manis memang sangat menggiurkan. Sayangnya, manfaat buah yang menyehatkan bisa tertutupi oleh limpahan cokelat yang digunakan dalam sajian ini.
"Sayang buahnya," ujar doktor ahli gizi komunitas, Dr dr Tan Shot Yen MHum, kepada Republika.co.id pada Jumat (16/2/2024).
Dr Tan mengatakan, tujuan orang-orang mengonsumsi buah biasanya untuk mendapatkan asupan antioksidan hingga serat tak larut yang bisa menyuburkan probiotik usus besar. Akan tetapi, tambahan topping cokelat yang berlebih bisa menutupi manfaat tersebut dengan kalori dan gula yang berlebihan.
"Dan emulsifier si cokelat yang merusak prebiotik," kata dr Tan.
Hal serupa juga diungkapkan oleh ahli gizi Johna Burdeos RD. Burdeos mengungkapkan bahwa cokelat, apa pun jenisnya, merupakan asupan yang padat akan kalori. Selain itu, cokelat juga tinggi akan kandungan gula dan lemak, khususnya lemak jenuh.
"Ini adalah jenis lemak yang perlu kita batasi karena berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung," kata Burdeos, seperti dilansir Health.
Kandungan gula dan kalori yang tinggi dari sajian buah siram cokelat ini juga berpotensi memicu terjadinya peningkatan berat badan dan masalah kesehatan lain, bila dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, Burdeos mengungkapkan bahwa sajian buah siram cokelat sebaiknya hanya dikonsumsi sesekali saja dan dengan porsi yang terbatas.
Terkait konsumsi buah, dr Tan mengatakan orang-orang sebaiknya mengonsumsi buah setiap kali makan besar. Besaran porsi buah yang dikonsumsi dapat merujuk pada panduan Isi Piringku yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Mengacu pada panduan Isi Piringku, setiap kali makan setengah piring sebaiknya diisi dengan sumber karbohidrat dan lauk pauk dengan perbandingan dua per tiga sumber karbohidrat dan sepertiga lauk pauk. Sedangkan setengah sisi piring lainnya diisi dengan sayur dan buah dengan perbandingan sepertiga sayur dan sepertiga buah.
Terkait jenis buah yang dapat dikonsumsi, orang-orang tidak perlu khawatir dengan mitos yang menyatakan bahwa buah tertentu tidak aman bila dikonsumsi bersamaan dengan buah lain. Menurut Dr Tan, mencampur beragam jenis buah seperti dalam sajian rujak aman untuk dilakukan.
"Rujak Indonesia kaya dengan aneka buah. Aman. Makanya, jadi orang Indonesia. Dengan kekayaan alam dan cara makan asli, penyakit menyingkir," kata dr Tan.