BPBD Cianjur Tangani 32 KK Pengungsi Banjir Setinggi 1,2 Meter

BPBD menangani 32 KK pengungsi akibat banjir setinggi 1,2 meter merendam perkampungan

Antara/Arif Firmansyah
Sejumlah petugas gabungan membersihkan material lumpur akibat banjir. BPBD menangani 32 KK pengungsi akibat banjir setinggi 1,2 meter merendam perkampungan.
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menuntaskan penanganan banjir yang melanda di kecamatan di Cianjur, dimana 32 Kepala Keluarga (KK) sempat mengungsi akibat banjir 1,2 meter merendam perkampungan.

Baca Juga


Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Sukma Wijaya saat dihubungi pada Ahad (18/2/2024) mengatakan banjir yang melanda Kecamatan Karangtengah dan Kecamatan Gekbrong, akibat curah hujan tinggi membuat debit air sungai meningkat, sehingga luber mengenangi perkampungan.

"Tidak ada korban jiwa, namun dari kedua kecamatan tercatat puluhan kepala keluarga mengungsi karena air meredam rumah sekitar 30 sampai 1,2 meter. Banjir juga menyebabkan tiga rumah rusak sedang di Kecamatan Karangtengah dan belasan lainnya rusak ringan," kata Asep.

Pihaknya langsung mengirim petugas ke lokasi guna melakukan pendataan dan mengevakuasi warga ke tempat yang dinilai aman dari banjir karena kejadian di dua kecamatan nyaris bersamaan pada Sabtu petang.

"Ahad pagi seluruh warga sudah kembali pulang dan membersihkan rumahnya dari lumpur sisa banjir. Seiring masih tingginya curah hujan yang turun, kami minta warga untuk tetap siaga dan waspada serta segera mengungsi jika debit air sungai meningkat," katanya.

Dari dua kejadian banjir, kata dia, di Kecamatan Karangtengah cukup parah karena tidak hanya merendam perkampungan, air bah juga menyebabkan jembatan penghubung antar-kampung rusak namun masih dapat dilalui kendaraan roda dua.

Koordinator Lapangan PMI Cianjur Deni Rismanda mengatakan terkait banjir di dua kecamatan, pihaknya menyebar belasan relawan untuk membantu proses evakuasi dan penanganan cepat agar banjir tidak meluas dengan melakukan pembersihan sampah di aliran sungai.

"Aliran sungai tersumbat sampah dan rumpun bambu yang terbawa arus, sehingga menutup aliran sungai yang menjadi penyebab banjir di Kecamatan Karangtengah. Sedangkan hal yang sama juga terjadi di Kecamatan Gekbrong, namun seluruhnya sudah ditangani," katanya.

PMI Cianjur, ungkap dia, menyiagakan 15 orang relawan setiap hari selama musim hujan masih tinggi, sebagai upaya antisipasi dan penanganan cepat ketika terjadi bencana, termasuk tim khusus pohon tumbang sebanyak lima orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler