Binus School Panggil Siswa Terlibat Bullying, Tegaskan tak akan Toleransi Kekerasan

Binus School Serpong menyatakan tak akan menoleransi tindakan kekerasan.

Foto : MgRol_92
Kekerasan (ikustrasi). Binus School Serpong menyatakan tidak akan menolerasi tindak kekerasan dalam bentuk apapun.
Rep: Antara Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak sekolah Bina Nusantara (Binus) School buka suara terhadap kasus bullying yang menimpa anak didiknya. Binus menyatakan akan memproses siswa yang terlibat kasus perundungan di Serpong, Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Baca Juga


"Sejauh ini dalam penanganan sekolah dan menjadi prioritas untuk ditindaklanjuti, sejauh ini kita sudah memanggil yang terlibat dan masih dalam proses," kata Public Relation Binus Group Haris Suhendra dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (19/2/2024).

Haris menjelaskan pihaknya akan terus mendorong terciptanya inklusivitas, menghadirkan rasa simpati dan empati serta saling menghormati. "Kami peduli dengan kenyamanan dan keamanan seluruh siswa, guru dan staf kami dan sedang menyelidiki peristiwa ini secara serius dan cepat, " katanya.

Haris menegaskan, pihaknya juga memberikan dukungan kepada korban, menegakkan aturan sekolah dan mencegah hal serupa tidak terjadi lagi. "Kami mendorong budaya dan value yang positif dan inklusivitas dalam komunitas sekolah, Binus School Serpong tidak akan menoleransi tindakan kekerasan dalam bentuk apapun," katanya.  

Haris menyebut, kejadian perundungan tersebut terjadi di luar lingkungan sekolah dan semua yang terlibat akan diproses sesuai aturan dan kebijakan sekolah. Saat ini, pihak kepolisian sedang menangani kasus tersebut. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tangerang Selatan AKP Alvino Cahyadi menyebutkan korban telah membuat laporan ke polisi.

"Sudah kita tindaklanjuti, penyidik mendatangi rumah sakit untuk minta keterangan klarifikasi kepada korban serta cek TKP. Proses hukum sedang berjalan," kata Alvino saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (19/2/2024).

Alvino menjelaskan saat ini ada satu korban yang mendapat perawatan di rumah sakit. Namun, terkait luka yang dialami korban dia belum mau menjelaskan secara detail sebab masih menunggu diagnosa dokter.

"Penyidik mendatangi rumah sakit untuk minta keterangan klarifikasi kepada korban serta cek tempat kejadian perkara (TKP). Proses hukum sedang berjalan," katanya.

Sebelumnya beredar tulisan di media sosial X (Twitter) dari akun @BosPurwa yang membagikan soal kasus perundingan tersebut. "Gw dapat info, ada perundungan di SMA Binus Intl BSD, seorang anak dipukulin sama belasan seniornya hingga masuk rumah sakit, mereka anak-anak pesohor dan ngeri-nya lagi sampai disundut rokok!," tulis akun tersebut.

Akun itu melanjutkan "Apa benar ada kejadian itu? Klo benar apa ada yang tau kejadian persisnya seperti apa?".

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler