Cina Gagal Orbitkan Satelit Nusantara-2, SpaceX Dipercaya Luncurkan Satelit Indonesia
Besok SpaceX meluncurkan satelit Telkomsat, anak perusahaan Telkom.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA –- Kegagalan roket Cina mengantarkan satelit Nusantara-2 ke orbitnya, memberikan berkah bagi pemilik SpaceX, Elon Musk. Upaya peluncuran pada 10 April 2020 yang gagal, menghancurkan satelit bernilai 220 juta dolar AS tersebut.
Menyusul peristiwa itu, SpaceX kemudian mendapatkan kesempatan menggantikan BUMN Cina, yaitu China Great Wall Industry Corp (CGWIC) untuk mengantarkan sejumlah satelit milik Indonesia ke orbitnya.
‘’Kegagalan itu menandai titik balik Indonesia meninggalkan kontraktor ruang angkasa Cina, berpaling pada perusahaan milik Musk,’’ ungkap pejabat senior Pemerintah Indonesia dan dua petinggi industri komunikasi di Jakarta, seperti dilansir Reuters, Selasa (20/2/2024).
Nusantara-2 merupakan satelit kedua yang dipercayakan peluncurannya oleh Indonesia kepada CGWIC. Sama jumlahnya dengan yang diluncurkan Space X kala itu. Setelah kegagalan CGWIC, Space X mengorbitkan dua satelit Indonesia.
Satelit ketiga rencananya bakal diluncurkan pada Selasa (20/2/2024) waktu AS atau Rabu (21/2/2024) WIB. Hal ini pernah disinggung Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate usai bertemu perwakilan Space-X, di Florida, AS, Selasa (26/7/2022).
Saat itu, Johnny menyatakan pada 2023 tiga satelit Indonesia akan meluncur ke orbit menggunakan Roket Falcon-6 yang dioperasikan SpaceX. Pertama, pada Mei, Satelit Hot Backup buatan Boeing. Kedua, Roket SATRIA-1 pada Juni atau Juli.
Sedangkan yang ketiga, kata Johnny di laman resmi kementerian, mengantarkan satelit Telkomsat yang jadwalnya sedang disusun. Di laman resmi Telkom menyebutkan, PT Telkom melalui anak perusahaannya, Telkomsat akan meluncurkan satelit besok.
Dalam pernyataan tertanggal 15 Februari 2024, mereka menyatakan akan meluncurkan satelit dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) pada 20 Februari 2024 waktu Florida, AS atau 21 Februari 2024 waktu Indonesia.
Satelit yang menjadi satelit ke-11 milik Telkom ini nantinya menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur (113 BT). Menurut Direktur Utama PT Telkom Ririek Adriansyah satelit dengan nama Merah Putih 2 ini diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida menggunakan roket Falcon 9.
Saat ini Satelit Merah Putih 2 sudah berada di Cape Canaveral dan siap diluncurkan. Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf mengatakan satelit Merah Putih 2 mengandalkan platform Spacebus 4000B2 dengan usia desain 15 tahun.
Pembangunannya melibatkan Thales Alenia Space yang bertanggung jawab dalam hal pabrikasi pembuatan satelit dan SpaceX sebagai perusahaan penyedia jasa peluncuran satelit.
Reuters dalam laporannya, Selasa (20/2/2024) menyatakan, SpaceX mengungguli perusahaan Cina dengan kombinasi peluncuran yang andal, roket reusable yang murah, serta hubungan personal antara Musk dengan Presiden Joko Widodo.
Pascapertemuan keduanya di Texas, AS pada 2022, SpaceX juga memperoleh izin untuk satelit layanan internet, Starlink. Ini peristiwa yang dianggap jarang terjadi bagi perusahaan Barat karena sektor telekomunikasi di Indonesia didominasi perusahaan Cina.
Pasar satelit global .....
Biasanya perusahaan-perusahaan Cina menawarkan biaya yang rendah dan pendanaan yang mudah. ‘’SpaceX tak pernah gagal meluncurkan satelit kami,’’ ujar Sri Sanggrama Aradea, kepala Divisi Satelit Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo.
Menurut dia, insiden pada April 2020 merupakan peristiwa berat bagi Indonesia mengandalkan CGWIC lagi dalam meluncurkan satelit. SpaceX, CGWIC, dan Pasifik Satelit Nusantara shareholder kunci proyek Nusantara-2 tak merespons atas pernyataan mengenai hal ini.
Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Cina merespons dengan menyatakan’’Perusahaan-perusahaan ruang angkasa Cina terus menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam berbagai bentuknya.’’ Namun, mereka tak memerinci kemitraan dalam hal apa saja yang sudah dikerjakan kedua belah pihak.
Pada 2022, menurut perusahaan konsultan AS, BryceTech, pasar satelit global termasuk di dalamnya manufaktur, layanan, dan peluncuran bernilai 281 miliar dolar AS atau 73 persen dari semua bisnis yang berkaitan dengan ruang angkasa.
Tahun lalu, Cina mencatatkan peluncuran 67 roket dari 223 jumlah peluncuran secara global. Sebagian besara peluncuran dilakukan oleh CGWIC. Ini merujuk laporan profesor Harvard dan orbital tracker, Jonathan McDowell.
Dengan jumlah 67 peluncuran, menempatkan Cina di belakang AS yang menorehkan 109 peluncuran. Sebanyak 90 persen dilakukan oleh SpaceX. Washington dan Beijing pun memperluas persaingannya dalam jaringan komunikasi berbasis satelit.
Starlink milik SpaceX, menguasai 60 persen dari 75 ribu satelit yang mengorbit pada bumi. Mereka kini dominan dalam ranah internet satelit. Namun tahun lalu, Cina mulai meluncurkan satelit, Guowang untuk mengimbanginya.