Keterangan Pihak Sekolah Bahwa Dante Takut Berenang Bertentangan dengan Pernyataan Tamara

Pihak Janitra Bina Manusa School menyebut Dante sebagai murid yang takut berenang.

Republika/Thoudy Badai
Barang bukti kasus kekerasan terhadap anak dan pembunuhan berencana yang menewaskan Dante anak dari artis Tamara Tyasmara diperlihatkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2024). Dalam konferensi pers tersebut, Ditreskrimum Polda Metro Jaya menerangkan bahwa berdasarkan dari pemantauan CCTV tersangka Yudha Arfandi diduga menenggelamkan Dante (6) anak dari artis Tamara Tyasmara sebanyak 12 kali hingga meninggal dunia.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ali Mansur

Baca Juga


Kasus kematian putra artis peran Tamara Tyasmara, Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante (6 tahun) dengan tersangka Yudha Arfandi (33 tahun) memasuki babak baru. Belakangan, muncul keterangan dari Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar yang menyebut bahwa Dante memiliki masalah ketakutan dan masih tidak percaya diri.

Menurut keterangan Wani pada Kamis (15/2/2024) lalu, saat awal kala sesi renang baru diadakan di sekolah, Dante sangat ketakutan dan tidak mau lepas dari pelukan gurunya. Lalu setelah beberapa kali sesi renang dilaksanakan, lambat laun Dante mulai menunjukkan kemauannya untuk mengikuti sesi berenang. 

“Meski begitu Dante masih terlihat kurang percaya diri untuk berenang. Walaupun sudah ada beberapa coach di dalam kolam dan di berikan panduan dari pelatihnya, maupun dengan menggunakan swimming board dan floaties pun,” terang Wani.

Wani melanjutkan, Dante memilih untuk tetap duduk di pinggir kolam sambil melihat atau observasi keadaan kolam dan kondisi teman-temannya yang sedang bermain dan belajar renang di dalam kolam dengan coach-nya, sebelum akhirnya memutuskan siap dan mau untuk masuk ke air. Maka Dante selalu jadi giliran paling akhir untuk melakukan aktivitas rutin dalam sesi renang. Namun memang, kata Wani, metode sekolahnya bukan dengan paksaan, tapi lebih kepada dorongan yang menguatkan dan dukungan.

“Dante tiga bulan terakhir hampir selalu absen bertepatan dengan jadwal sesi renang kelasnya di sekolah. Di kolam sekolah Dante tidak pernah mengalami hal buruk,” ungkap Wani

Namun untuk rasa takut dan tidak nyamannya Dante terhadap kolam, kata Wani, karena Dante pernah mengalami insiden tenggelam saat berenang di hotel. Hal itu berdasarkan keterangan dari ibunya, Tamara Tyasmara.

Kemudian selama tiga bulan terakhir di sekolah hingga berpulangnya Dante, ia hampir tidak pernah lagi mengikuti sesi renang di sekolah karena selalu absen atau tidak hadir di saat ada jadwal renang untuk kelasnya.  

Pernyataan Wani dibantah oleh Tamara. Ia menegaskan, Dante sudah takut berenang sebelum meninggal. Namun dia tidak menampik jika anaknya pernah memiliki rasa takut berenang.

"Kalau Dante takut renang, mungkin diliatin air aja itu anak sudah nangis gitu, itu Dante bisa renang, mungkin karena pihak sekolah itu tidak tahu update terbarunya," ujar Tamara usai menjalani pemeriksaan kejiwaan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

Kemudian terkait dengan seringnya Dante absen saat sesi latihan berenang, kata Tamara, karena memang dia sengaja jarang mengikutkannya ke dalam kelas renang. Sebab seringkali Dante sakit setelah latihan renang di sekolahnya. Sehingga, hal itu yang menjadi alasan dirinya tidak memasukkan Dante ke kelas renang.

"Kalau pulang dari sekolah renang, itu pasti pilek, abis pilek pasti demam, itu makanya saya nggak masukin Dante, kalau ada kelas renang. Mungkin itu ikut sudah lama, berapa bulan terakhir," tutur Tamara.

Adapun mengenai tuduhan bahwa Dante trauma berenang, Tamara menjelaskan, bahwa sebelum meninggal, Dante perlahan-lahan sudah mulai berani setelah dilatih. Trauma itu disebabkan, Dante pernah didorong oleh temannya. Namun, Tamara tidak menjelaskan secara detail kejadian yang menyebabkan anaknya trauma berenang.

“Jadi yang tadinya Dante gak suka renang, gara-gara kejadian itu, dia sempat takut tapi berjalannya waktu saya latih, saya latih lagi. Alhamdulillah, sudah berani," tegas Tamara.

In Picture: Ini Wajah Yudha Arfandi Berbaju Oranye, Pembunuh Anak Tamara Tyasmara

 

Polda Metro Jaya pun masih terus melakukan penyidikan kasus kematian Dante. Pada Rabu (21/2/2024) ini, penyidik Polda Metro Jaya melanjutkan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, yaitu ahli renang, guru Dante dan pemeriksaan lanjutan ibu korban, Tamara Tyasmara.

“Hari ini akan ada pemeriksaan ahli renang dan guru korban,” ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu saat dikonfirmasi awak media, Rabu (21/2/2024).

Selain itu, Rovan mengatakan, pihak penyidik juga bakal melanjutkan pemeriksaan terhadap Tamara Tyasmara. Namun, Rovan tidak membeberkan apakah dalam pemeriksaan lanjutan nanti Tamara bakal dikonfrontir dengan pihak sekolah Dante. Terakhir Tamara diperiksa oleh penyidik pada Senin (19/2/2024). 

"Tadi mama sudah diperiksa juga, tante sudah diperiksa juga. Seperti yang sudah saya sampaikan, nanti kita akan teruskan lagi (pemeriksaan) di hari Rabu dan kami mendapatkan informasi dari pihak sekolah ada pemeriksaan hari Rabu lebih lanjut,” ucap Tamara beberapa waktu lalu.

Saat mendampingi putrinya di Polda Metro Jaya pada Senin (19/2/2024) lalu, Ristya Aruni, ibu dari Tamara Tyasmara tampak sedih dan menangis. Hal itu lantaran anaknya terus-terusan disudutkan atau dihujat warganet atas kematian cucunya, Dante.

Salah satunya adalah terkait dengan pernyataan Tamara yang menyebut Dante jago berenang. Namun, pernyataan Tamara itu bertentangan dengan keterangan pihak sekolah Dante yang menyebut almarhum tidak bisa berenang dan memiliki trauma dengan kolam renang.

"Misalkan cucu saya takut renang, saya enggak mungkin kasih, kasih kepada orang yang ditakuti. Takut berenang, takut sama orang itu. Saya enggak mungkin kasih. Anak saya itu sudah kehilangan anaknya. Kenapa anak saya dihujat? Kalian tuh enggak tahu anak saya sebenarnya. Saya lebih tahu anak saya," keluh Ristya sembari menangis, pada Senin malam.

 

Artis Tamara Tyasmara (kanan) menangis saat menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/2/2024). Tamara didampingi oleh ibunya, Ristya Aruni (kiri).
 
 
Selain itu, Aruni mengetahui jika anaknya menjalin hubungan asmara dengan tersangka Yudha Arfandi. Bahkan Aruni juga mengetahui bagaimana kedekatan Dante dengan Yudha, sehingga dia percaya dengan kekasih anaknya tersebut.

"Saya tuh percaya sama dia (Yudha). Kalau tidak percaya, saya enggak akan berani menitipkan Dante kepada dia," tegas Aruni.

Saat ini Yudha telah ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan di rumah tahanan Polda Metro Jaya. Dia diduga membunuh Dante dengan cara membenamkan korban ke dalam air di sebuah kolam renang umum di Jakarta Timur pada 27 Januari 2024, sebanyak 12 kali dengan dalih melatih pernapasan dalam berenang.

Namun, gerak-gerik mencurigakan Yudha saat melatih renang Dante terekam di kamera pengawas atau CCTV di lokasi kejadian. Akibat perbuatannya Yudha Polisi menjeratnya dengan pasal berlapis, termasuk soal pembunuhan berencana. Dia dikenakan Pasal 76c jo Pasal 80 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 359 KUHP dengan ancaman pidana mati atau seumur hidup

 

Bahaya prank pada anak. - (Republika/Ali Imron)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler