In Picture: Kejadian Langka, Pria Inggris Tertular TBC Ikan, Kok Bisa?

TBC ikan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium marinum.

Pengunjung melihat koleksi ikan yang berada di akuarium di BXSea, Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (15/12/2023). Petugas akuarium di Inggris terkena TBC ikan.

Pedagang menyelesaikan pembuatan akuarium ikan hias di Pasar Ikan Sumenep, Jakarta, Rabu (15/12/2021). Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan terjadi peningkatan budi daya ikan hias sebesar 12,3 persen akibat tren ikan hias yang terjadi selama masa pandemi COVID-19 tahun 2020 dan 2021.

Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kejadian yang sangat langka, seorang pria di Inggris menderita tuberkulosis (TBC) ikan. Bagaimana penyakit pada ikan itu bisa sampai mengusiknya?

Sebuah laporan pengadilan ketenagakerjaan di Croydon, London selatan, Inggris mengungkapkan penderita TBC ikan itu adalah seorang petugas kebersihan di sebuah perusahaan pembuat akuarium. Pria tersebut terkenal sering menggigit kuku hingga jarinya berulang kali berdarah.

Joshua Hodges, yang bekerja untuk Aquatechniques di Redhill, Surrey, mengalami masalah kesehatan tersebut karena tidak mengenakan sarung tangan saat tangannya berada di dalam air selama membersihkan dan merawat akuarium. Pada pertengahan Mei 2022, Hodges mengunjungi dokter karena jarinya infeksi.

Setelah dirujuk ke spesialis penyakit menular di Rumah Sakit St George, London, Hodges didiagnosis menderita infeksi Mycobacterium Marinum, yang disebut sebagai tuberkulosis pada ikan. Infeksi ini jarang terjadi pada manusia.

Infeksi Mycobacterium marinum tidak membuat fungsi paru-paru manusia terganggu, namun mendatangkan gangguan yang tak mengenakkan. Lain halnya dengan TBC pada manusia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

Baca Juga


Pada ikan, infeksi Mycobacterium marinum menyebabkan penyakit sejenis tuberkulosis. Sementara itu, pada manusia, infeksi dapat terjadi ketika kulit yang terluka terkena air yang terkontaminasi bakteri. Hal ini akan memunculkan infeksi kulit.

Hodges diberi resep antibiotik dosis tinggi untuk mengobatinya. Pada sidang di Croydon, London Selatan, hakim mendengar bahwa Hodges diobati dengan antibiotik dosis tinggi selama setahun dan mengalami efek samping.

Efek samping dari pengobatan termasuk rasa mual yang tidak menyenangkan, yang membuatnya sulit untuk bekerja di pagi hari dan sering kali merasa tidak enak badan di sore hari. Masalah kerja timbul ketika Hodges tidak dapat melanjutkan tugasnya karena kondisinya yang memburuk.

Pemilik bisnis tempat Hodges bekerja, Emma dan Simon Flood, memutuskan untuk memindahkan Hodges ke tim pembangunan kolam untuk menghindari paparan lebih lanjut terhadap air yang ada ikannya. Namun, Hodges tidak senang dengan perubahan peran ini, terutama karena dia menyadari bahwa dia dibayar lebih rendah daripada rekan-rekannya.

Meskipun Hodges mencoba menuntut mantan atasannya atas pemecatan yang tidak adil dan pelanggaran kontrak, pengadilan menolak tuntutannya. Sebab, Hodges diberhentikan dari pekerjaannya berdasarkan kesepakatan bersama.

"Pengadilan memutuskan bahwa pekerjaan Hodges diberhentikan berdasarkan kesepakatan bersama, dan seharusnya dianggap demikian. Oleh karena itu, tuntutannya atas pemecatan yang tidak adil dan salah gagal,” kata Hakim Ketenagakerjaan Kathryn Ramsden, dilansir The Sun, Kamis (22/2/2024).

Ketika dihubungi The Sun, perwakilan dari Aquatechniques menolak untuk berkomentar tentang kasus ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler