Diare Bayi dan Anak Paling Sering Akibat Infeksi Rotavirus, Bagaimana Pencegahannya?

Rotavirus dapat menyebabkan diare yang cukup berat pada bayi dan anak.

www.pixabay.com
Anak sakit (ilustrasi). Selain pneumonia, diare adalah penyebab tertinggi kematian anak di Indonesia.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rotavirus terkenal sebagai penyebab terbanyak kasus diare pada bayi dan anak yang kurang dari dua tahun, yaitu sebanyak 90 persen. Sebanyak 10 persen lainnya karena penyebab berbeda.

"Sekali kena infeksi rotavirus, diarenya itu lumayan parah, lumayan berat. Jadi dia diare hebat, bisa 15 kali, 20 kali sehari, muntah-muntah hebat, sakit perut, demam," ujar dokter spesialis anak Ariani Dewi Widodo dalam acara bincang-bincang "Lawan Diare Berat dengan Imunisasi Rotavirus" yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Kamis (22/2/2024).

Dokter Ariani menyebutkan, infeksi rotavirus dapat menyebabkan dehidrasi berat, dan apabila tidak tertolong dapat menyebabkan kematian. Selain pneumonia, diare adalah penyebab tertinggi kematian anak di Indonesia.

Rotavirus menyebar melalui kontak fisik dengan tinja yang terinfeksi atau melalui makanan dan minuman yang tidak bersih. Oleh karena itu, kalau buang air, sebaiknya di jamban atau toilet, apabila fasilitasnya ada.

"Kemudian harus dibersihkan dengan baik dan jangan lupa setelahnya cuci tangan yang bersih dengan sabun," kata dr Ariani.

Baca Juga


Lebih lanjut, dr Ariani mengingatkan agar cuci tangan tidak boleh cepat-cepat. Cuci tangan yang benar adalah ketika seluruh tangannya dibersihkan, termasuk di sela-sela kuku.

Secara umum, pencegahan infeksi rotaviurs adalah dengan cara menjaga kebersihan. Akan tetapi, rotavirus memiliki karakteristik tersendiri, di mana virus itu bisa bertahan lebih baik dibanding yang lainnya. Virus itu dapat menempel di mainan atau benda-benda lain yang digunakan anak.

Sebagai buktinya, angka kasus diare akibat rotavirus di negara maju tidak terlalu jauh berbeda dengan negara berkembang. Padahal, negara maju cenderung lebih bersih.

"Apakah itu berarti kita tidak usah bersih-bersih? 'Ah, sama aja'. Nggak begitu. Kita tetap harus menjaga kebersihan. Tapi, artinya harus ada usaha lain," kata dr Ariani.

Cara pencegahan diare akibat rotavirus, yaitu dengan memberikan vaksin rotavirus. Imunisasi tersebut diberikan saat anak masih bayi, mulai dari usia enam minggu hingga enam bulan.

"Jadi, dosis pertama tidak boleh diberikan lebih dari usia 3 bulan. Dan mulai diberikannya usia 1,5 bulan. Kalau sudah dosis pertama, maka dosis kedua dan ketiga boleh diberikan, sampai dengan usia 6 bulan," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler