Pertaruhan Besar Joker 2, Mampukah Keluar dari 'Kutukan' Film Superhero?

Joker: Folie à Deux atau Joker 2 menjadi satu-satunya film DC yang tayang tahun ini.

Dok. DC/Warner Bros
Salah satu adegan di film Joker Folie a Deux atau Joker 2.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warner Bros Discovery berinvestasi lebih banyak secara finansial pada film Joker: Folie à Deux dibandingkan dengan film pertamanya. Meskipun DC Universe karya sutradara James Gunn ini baru akan tayang di bioskop tahun depan, proyek Elseworlds dari DC Studios akan menghibur penonton DC untuk tahun 2024. 

Baca Juga


Dilansir Screenrant, Kamis (22/2/2024), Joker: Folie à Deux akan menjadi satu-satunya film DC yang tayang tahun ini. Di film tersebut, penonton akan melihat iterasi antagonis paling terkenal ini bertemu Harleen Quinzel, alias Harley Quinn, yang diperankan oleh Lady Gaga. 

Dengan Lady Gaga menjadi Harley sinematik kedua, setelah Margot Robbie masuk dalam linimasa film DC Extended Universe (DCEU), penonton telah menunggu hampir dua tahun untuk melihat bagaimana inkarnasi dalam Joker: Folie à Deux ini akan ditangani. Namun, seiring semakin banyaknya informasi yang mulai bermunculan tentang Joker: Folie à Deux, timbul pertanyaan seberapa besar Warner Bros Discovery mengandalkan kesuksesan film ini. 

Karena ada banyak perdebatan tentang kemungkinan Hollywood menderita "kutukan" (penonton lelah terhadap film superhero), film Joker 2 membawa genre ini ke arah yang baru. Untuk pertama kalinya dalam sejarah film komik Marvel/DC, Joker: Folie à Deux akan menjadi film musikal sekaligus thriller psikologis yang berfokus pada Arthur Fleck dan Harley. Meski terdengar menarik secara teori, namun dalam praktiknya tidak memadai, hal ini merupakan risiko besar yang harus diambil oleh Warner Bros. Discovery saat ini. 

Menyusul bencana box office seperti film The Flash pada 2023, menjadikan Joker: Folie à Deux ditangani sebagai musikal tanpa mengetahui bagaimana tanggapan penonton terhadapnya bisa berakibat buruk. Joker: Folie à Deux selalu bisa menjadi sukses besar lainnya, membawa angin segar ke dalam media buku komik. Di sisi lain, Joker: Folie à Deux bisa jadi merupakan eksperimen yang gagal, karena banyak penonton yang tidak mengaitkan karakter Joker dengan musikal. 

Mengapa Anggaran Joker 2 sebanyak 200 juta dolar AS? Variety melaporkan bahwa Joker: Folie à Deux diduga memiliki anggaran sebesar 200 juta dolar Amerika Serikat (AS) Atau sekitar Rp 3,1 triliun, hampir empat kali lipat anggaran untuk Joker tahun 2019. Banyak yang pasti bertanya-tanya mengapa Warner Bros Discovery menaikkan anggaran hingga sebesar harga film superhero pada umumnya saat ini. 

Sebagai permulaan, Phoenix dibayar 20 juta dolar AS atau sekitar Rp 312,2 miliar untuk tindakan balasannya sebagai Joker, sementara penampilan Lady Gaga di Harley Quinn akan menghasilkan 12 juta dolar AS atau sekitar Rp 187,3 miliar. 

Jumlah itu menyisakan 168 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,6 triliun dalam anggaran Joker: Folie à Deux, kemungkinan besar dibagi menjadi beberapa set bangunan, karena ini adalah Gotham City yang berbasis pada tahun 1980-an, yang berarti mereka harus mengubah lokasi menjadi pengaturan tersebut. 

Karena produksi juga dilakukan di New York lagi, biaya tersebut juga besar dan harus dibayar oleh studio, dan kemungkinan besar akan ada banyak uang yang dikucurkan untuk aspek musikal juga. Setelah trailer Joker: Folie à Deux dirilis, mungkin ada gambara yang lebih baik tentang seberapa besar skala film DC ini dibandingkan dengan film tahun 2019. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler