Amartha Bangun Bank Sampah untuk Tingkatkan Ekonomi Para Ibu
Ada 25 bank sampah akan dibangun di Teluk Naga tahun ini.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Lembaga keuangan mikro Amartha Mikro Fintek mendorong pembangunan bank sampah untuk meningkatkan produktivitas ekonomi ibu-ibu melalui kegiatan pengelolaan sampah domestik terintegrasi.
Head of Impact and Sustainability of Amartha Katrina Inandia dalam lokakarya pengelolaan sampah di Teluk Naga Kabupaten Tangerang Banten ,Jumat (23/2/2024), mengatakan, program pembangunan bank sampah itu dilakukan salah satunya di Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Teluk Naga sempat terkenal beberapa tahun ke belakang gara-gara pantainya yang penuh sampah.
"Kami coba membantu menjaga lingkungan di Teluk Naga sambil membantu produktivitas ekonomi para ibu," kata dia.
Katrina menjelaskan, ada 25 bank sampah yang akan dibangun di Teluk Naga tahun ini untuk menangani masalah sampah di wilayah tersebut. Menurutnya, proses pembentukan bank sampah diawali dengan sosialisasi dan edukasi. Kemudian, dibentuk kepengurusan dengan jumlah minimal lima orang untuk setiap kelompok agar bisa mengelola sampah secara optimal.
"Kami memberikan mereka keleluasaan untuk mengerjakan bank sampah sendiri. Kami tetap bantu dan dampingi," kata Katrina.
Amartha berkolaborasi dengan Unilever Indonesia dan Yayasan Rumah Pelangi dalam pembangunan bangunan bank sampah tersebut.
Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia, Maya Tamimi, mengatakan, kolaborasi bersama itu merupakan amunisi untuk menangani permasalahan sampah yang mencemari lingkungan. "Kami sangat menyambut baik kerja sama yang ditawarkan Amartha, karena pengelolaan sampah juga merupakan fokus kami," kata Maya.
Unilever Indonesia telah menjalankan program bank sampah sejak 2008. Saat ini jumlah mitra bank sampahnya telah mencapai 4.000 unit tersebar di seluruh Indonesia.
Pada 2022, perseroan mengumpulkan 62 ribu ton sampah plastik dari berbagai daerah di Indonesia. Dari angka sampah terkumpul tersebut, bank sampah mitra menyumbang 28 ribu ton sampah.
"Kami melihat bank sampah sebagai sesuatu tempat yang sangat ideal mengelola sampah plastik. Mungkin awalnya kecil-kecil nanti lama-lama menjadi besar," kata Maya.