Berdayakan Zakat, Unand Bantu Mahasiswa Sulit Bayar UKT

Zakat dan infak sukarela warga kampus bantu mahasiswa yang kesulitan bayar UKT.

Republika/Febrian Fachri
Pintu gerbang kampus Universitas Andalas, Padang.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengaktifkan unit pengelola zakat perguruan tinggi tersebut untuk membantu para mahasiswa yang kesulitan membayar uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Juga


"Untuk semester ini sudah ada 800 orang lebih mahasiswa yang mendaftar atau ingin mendapatkan bantuan pendidikan tersebut," kata Rektor Unand Efa Yonnedi di Padang, Jumat (23/2/204).

Kemudian, setelah diseleksi, perguruan tinggi tertua memutuskan sebanyak 229 mahasiswa yang dinilai paling membutuhkan atau masuk skala prioritas. Dalam waktu dekat, rektor juga meminta unit pengelola zakat untuk melakukan sosialisasi ke masing-masing fakultas.

"Tujuannya agar dosen atau tenaga pendidik secara sukarela dan mau menzakatkan sebagian kecil penghasilannya untuk membantu mahasiswa yang kesulitan membayar uang kuliah," kata dia.

Eks konsultan Bank Dunia itu mengatakan pada dasarnya tidak ada kewajiban bagi para dosen untuk menyisihkan sebagian uangnya ke Unit Pengelola Zakat Unand. Hal itu lebih kepada imbauan untuk berzakat atau berinfak guna membantu mahasiswa yang kesulitan membayar UKT.

"Ada yang mau satu persen atau Rp10 ribu sebulan, karena kita tidak tahu dengan uang Rp10 ribu tersebut kelak bisa mengubah nasib seseorang," sebut dia.

Selain melalui unit pengelola zakat, Unand juga bekerja sama dengan badan amil zakat nasional (Baznas). Kerja sama itu diimplementasikan lewat pemberian bantuan pendidikan kepada 45 mahasiswa.

Unand juga mengaktifkan dana abadi (endowment fund) yang dibentuk secara internal untuk memberikan bantuan pendidikan kepada mahasiswa yang membutuhkan. Kemudian, termasuk pula menganggarkan bantuan sosial bagi mahasiswa yang memenuhi kriteria dalam bentuk pengurangan UKT, atau diskon lewat proses seleksi.

Terakhir, Unand juga menambah jumlah beasiswa yang bersumber dari perusahaan, alumni dan filantropi. Harapannya semua kebijakan tersebut bisa membantu mahasiswa yang kesulitan dalam menyelesaikan pendidikan.

"Universitas Andalas terus berkomitmen memberikan akses bagi mahasiswa yang kurang mampu," ucapnya.

Terkait Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK), Efa mengatakan pada 2023 Unand telah memberikan beasiswa kepada 1.387 mahasiswa yang terdiri dari KIPK skema I sebanyak 770 mahasiswa, skema II 540 mahasiswa, KIPK usulan masyarakat 43 mahasiswa, serta afirmasi Adik Papua dan 3T 33 mahasiswa dan Adik difabel satu mahasiswa.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler