Desy Ratnasari Suara Tertinggi di Caleg PAN Tapi Terancam Gagal Lolos ke Senayan
Dapil Jawa Barat IV terdapat enam kursi anggota DPR yang diperebutkan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artis Desy Ratnasari terancam gagal mempertahankan statusnya sebagai anggota DPR RI. Politikus PAN itu berpotensi kalah dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI 2024 di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat IV.
Di antara caleg-caleg PAN lainnya, Desy sebenarnya merupakan caleg peraih suara tertinggi. Desy sementara mendapatkan 32.282 suara. Masalahnya, PAN kemungkinan tak mendapatkan satu kursi pun di dapil tersebut. Pasalnya, total raihan suara PAN kalah dibandingkan partai lain.
Berdasarkan hasil penghitungan surat suara atau real count sementara yang dilakukan KPU terhadap 62,5 persen TPS di dapil tersebut per Kamis (29/2/2024), PAN tercatat meraih 46.202 suara. PAN merupakan partai peraih suara terbanyak ketujuh di dapil yang meliputi Kabupaten dan Kota Sukabumi itu.
Partai peraih suara terbanyak pertama hingga keenam adalah Partai Gerindra (129.391 suara), Partai Golkar (111.099 suara), PKS (95.495 suara), PKB (92.118 suara), Partai Demokrat (61.145 suara), dan PDIP (50.359 suara).
Di Dapil Jawa Barat IV terdapat enam kursi anggota DPR yang diperebutkan. Dengan menggunakan metode Sainte Lague untuk mengonversi jumlah raihan suara menjadi jumlah perolehan kursi, maka enam kursi tersebut akan didapatkan masing-masing satu oleh Gerindra, Golkar, PKS, PKB, Demokrat, dan PDIP.
PAN berarti tidak kebagian kursi. Otomatis, Desy juga tidak mendapatkan kursi anggota DPR di dapil yang selalu ia menangkan dalam Pemilu 2014 dan 2019 itu. Jika raihan suara PAN tak naik signifikan di dapil tersebut hingga real count tuntas, maka Desy harus siap menerima kenyataan bahwa dirinya tersingkir dari Senayan setelah bercokol selama dua periode.
Sementara itu, enam kursi anggota DPR di Dapil Jawa Barat IV kemungkinan akan dimenangkan oleh Satrio Dimas Adityo yang diusung Gerindra, Dewi Asmara (Golkar), Slamet (PKS), Zainul Munasichin (PKB), Iman Adinugraha (Demokrat), dan Ribka Tjiptaning (PDIP).