Detik-Detik Tank dan Drone Israel Tembak Warga Palestina Antre Bantuan Makan Menurut Saksi

Para penduduk Gaza yang sudah kelaparan mencoba mendapat bantuan makanan.

IDF via Reuters
Video yang dirilis oleh tentara Israel memperlihatkan warga Palestina berebut untuk mendapatkan bantuan disekitar truk pengangkut bantuan kemanusiaan di Gaza Utara, Kamis (29/2/2024).
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga Palestina yang terluka dalam tragedi distribusi bantuan makanan pada Jumat (1/3/2024) menceritakan detik-detik kejadian memilukan tersebut.  Para saksi menyatakan, pasukan Israel menembak mereka saat warga yang kelaparan itu mencoba mendapatkan makanan buat keluarga di rumah. 

Baca Juga


Keterangan saksi itu disampaikan saat berbicara di Rumah Sakit al-Shifa di Jalur Gaza dalam video yang diperoleh Reuters.  "Mereka ditembak oleh pasukan Israel, beberapa di antaranya menggambarkan keterlibatan tank dan senjata drone," tulis laporan yang dilansir Al Arabiya. 

Salah seorang saksi Mahmoud Ahmad mengatakan, ia sudah menunggu konvoi bantuan sejak dari Rabu malam. Penduduk Gaza yang sudah kelaparan mengambil risiko untuk sampai ke jalur rute konvoi bantuan agar bisa mendapat makanan dan tepung buat anak-anak mereka.  

Saat puluhan konvoi truk sampai di utara Gaza, Ahmad mencoba mendekat, tetapi tak dan drone militer Israel mulai menembakan.  "Saya terluka di bagian punggung, saat terluka berdarah selama sejam, sampai keluarga datang dan membawa saya ke rumah sakit.

"Ketika bantuan masuk, tank dan drone quadcopter mulai menembaki ke arah orang-orang, ke mereka yang sedang mencari makanan buat keluarga dan anak-anak di rumah."

 

Kesaksian yang sama juga disampaikan oleh Jihad Mohammad. Ia menuturkan saat sedang menunggu bantuan, terdengar suara tembakan ke arah mereka. Ketika ditanyaka apakah Israel menembaka mereka secara sengaja, Jihad Mohammad membenarkan. "Benar, mereka menggunakan tank, tentara dan pesawat terbang (drone)," tuturnya. 

Menurut otoritas kesehatan setempat setidaknya 115 orang terbunuh dala insiden memilukan tersebut.  Tindakan Israel menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Indonesia.

Melalui akun Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI di media sosial X, Sabtu, Indonesia mengecam keras pembantaian pada Kamis (29/2/2024) yang menewaskan lebih dari 100 warga sipil Palestina. Indonesia juga mengkritik DK PBB, yang dianggapnya lamban merespons agresi militer Israel di Jalur Gaza. Indonesia mendesak badan tersebut segera memerintahkan gencatan senjata.

“Apakah tragedi kemanusiaan ini masih belum cukup bagi Dewan Keamanan PBB menyepakati Resolusi mengenai gencatan senjata?” kata Kemlu RI.

Afrika Selatan (Afsel) juga menilai bahwa tragedi kematian rakyat Palestina yang menunggu bantuan di Gaza melanggar perintah sementara Mahkamah Kejahatan Internasional. Afsel menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler