Biden: Israel Setuju untuk Hentikan Aktivitas Militer Selama Ramadhan

Ramadhan akan segera tiba dan juga sudah ada kesepakatan dari pihak Israel.

EPA-EFE/Sipa USA
Joe Biden
Rep: Mgrol150 Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hamas telah mempelajari proposal gencatan senjata yang berisi tentang jeda pertempuran dan pertukaran tawanan atau sandera. Presiden AS Joe Biden juga mengatakan Israel telah setuju untuk menghentikan aktivitas militer di Gaza selama bulan suci Ramadhan.

Baca Juga


Menurut sumber senior yang berhubungan dengan perundingan gencatan senjata di Paris mengatakan kepada Reuters, dari rancangan proposal tersebut memungkinkan rumah sakit dan pertokoan di Gaza dapat diperbaiki dan sekitar 500 truk bantuan juga dapat memasuki daerah yang sangat terdampak. Hal tersebut merupakan upaya yang sangat serius dalam beberapa waktu ini untuk mengakhiri konflik yang terjadi.

“Ramadhan akan segera tiba, dan juga sudah ada kesepakatan dari pihak Israel bahwa mereka juga tidak akan melakukan kegiatan selama Ramadhan untuk memberi kita waktu untuk mengeluarkan semua sandera,” kata Joe Biden, Presiden Amerika Serikat saat tampil di acara NBC, Late Night with Seth Meyers, Selasa (5/3/2024).

Biden juga menjelaskan, bahwa Israel berisiko kehilangan dukungan internasional karena tingginya angka kematian warga sipil Palestina. Israel juga berkomitmen untuk memungkinkan warga Palestina mengungsi dari Rafah sebelum melanjutkan perang dengan Hamas. Ada kesepakatan prinsip untuk gencatan senjata antara kedua pihak untuk sementara para sandera dibebaskan. Biden berharap bisa mencapai gencatan senjata dalam konflik tersebut pada pekan depan.

“Penasihat keamanan nasional saya memberi tahu saya bahwa gencatan senjata sudah dekat, sudah dekat, dan belum selesai,” kata Biden kepada wartawan di New York, ketika ditanya kapan gencatan senjata akan dimulai. “Harapan saya Senin depan kita bisa melakukan gencatan senjata,” tambahnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak solusi dua negara. Berdasarkan rancangan proposal tersebut, pertukaran tahanan Palestina dengan sandera itu tidak sebanding. Rancangan tersebut juga menyatakan bahwa Hamas akan membebaskan 40 sandera Israel termasuk perempuan, anak-anak di bawah 19 tahun, lansia di atas 50 tahun dan orang sakit, sementara Israel akan membebaskan sekitar 400 tahanan Palestina dan tidak akan menangkap mereka kembali, kata sumber tersebut kepada Reuters

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler