Rudal Taurus, Inti Ketegangan Terbaru Rusia-Jerman

Rudal Taurus memiliki teknologi siluman yang membuatnya sulit dideteksi.

Karl-Josef Hildenbrand/dpa via AP
Fotografer mengambil gambar rudal jelajah Taurus KEPD 350 saat kunjungan Gubernur Bavaria Markus Soeder di showroom kontraktor pertahanan MBDA di Schrobenhausen, Jerman, Selasa, 5 Maret 2024.
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat oposisi Rusia Alexei Navalny dikebumikan di Moskow, media pemerintah Rusia membocorkan rekaman rapat perwira tinggi militer Jerman mengenai kemungkinan pengiriman rudal jelajah Taurus ke Ukraina. Percakapan ini menjadi isu sensitif dan kebocoran tersebut membuat malu Jerman.

Baca Juga


"Bila tidak ada yang dilakukan dan rakyat Jerman tidak menghentikan hal ini, maka akan ada konsekuensi yang sangat buruk dan terutama bagi Jerman sendiri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Senin (4/3/2024).

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock membalas pernyataan tersebut. "Bila Rusia tidak menyerang negara ini dengan brutal, Ukraina tidak perlu membela diri," kata Baerbock seperti dikutip kantor berita DPA.

Dalam percakapan para perwira militer Jerman itu pengiriman Taurus ke Ukraina hanya teori. Lalu mengapa rudal jarak jauh ini menjadi isu sensitif dan banyak diperdebatkan.

Taurus memiliki teknologi siluman yang membuatnya sulit dideteksi. Jangkauan rudal itu mencapai 500 kilometer, sehingga akan memberi Ukraina kemampuan memberi tekanan lebih besar pada Rusia di Laut Hitam dan daerah-daerah lain.

Rudal produksi Jerman-Swedia itu juga bisa menjangkau target-target di jantung Rusia bila ditembakan dari Ukraina. Taurus singkatan dari Target Adaptive Unitary and dispenser Robotic Ubiquity System. Nama Taurus juga diambil dari bahasa Latin artinya banteng.

Ukraina meminta rudal itu dari Jerman untuk melengkapi rudal jarak jauh Inggris, Storm Shadow dan rudal jelajah Prancis, Scalp. Pada musim semi lalu Inggris mengumumkan mengirimkan Storm Shadow yang dapat menjangkau target hingga 250 kilometer.

Rudal ini memberi Ukraina kemampuan untuk melancarkan serangan dari belakang garis depan pertempuran termasuk di Krimea. Ukraina berjanji tidak akan menggunakan rudal tersebut untuk menyerang target di dalam teritori Rusia.

Prancis mengizinkan Inggris mengirimkan rudal Scalp dengan jaminan tidak digunakan untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia. Baru-baru ini Paris mengumumkan pengiriman 40 rudal Scalp.

Berikut data tentang Taurus sejauh ini.....

 

Berikut data tentang Taurus sejauh ini.

Pengembangan dan Desain:

  • Dikembangkan sebagai proyek bersama Jerman-Swedia selama Perang Dingin.
  • Dirancang untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh pembelian rudal Prancis yang gagal.
  • Diproduksi oleh Taurus Systems, kemitraan antara perusahaan Jerman dan Swedia.

Kemampuan:

  • Dianggap sebagai senjata modern dan kuat.
  • Diluncurkan dari jet tempur dan memiliki jangkauan jauh hingga 500 kilometer.
  • Terbang di ketinggian rendah untuk menghindari deteksi radar.
  • Dilengkapi dengan teknologi serangan presisi untuk mencapai target bernilai tinggi seperti bunker dan pusat komando.

Situasi Saat Ini:

 

  • Digunakan Jerman, Spanyol, dan Korea Selatan.
  • Ukraina meminta rudal Taurus untuk membantu perjuangan mereka melawan Rusia.
  • Sejauh ini Jerman menolak permintaan tersebut dengan alasan kekhawatiran eskalasi dan keterlibatan langsung dalam perang.
  • Keputusan ini telah memicu perdebatan di Jerman, dengan beberapa pihak yang menganjurkan untuk memasokkan rudal tersebut.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler