Arab Saudi Antipasi Peningkatan Konsumsi Kurma Selama Ramadhan

Efisiensi produksi kurma diperkirakan mencapai 1,5 juta ton per tahun

Republika/Rakhmawaty La'lang
Kurma (ilustrasi) Efisiensi produksi kurma diperkirakan mencapai 1,5 juta ton per tahun
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Konsumsi kurma oleh masyarakat Arab Saudi pada bulan puasa Ramadhan menyumbang sekitar 40 persen dari keseluruhan konsumsi tahunan produk bergizi negara tersebut. 

Baca Juga


Keluarga di Arab Saudi menghabiskan 1.000 riyal Saudi hingga 2.000 riyal Saudi untuk membeli kurma Ramadhan.

Dilansir Gulf News, Sabtu (9/3/2024), Arab Saudi telah mencapai efisiensi produksi kurma yang diperkirakan mencapai 1,5 juta ton per tahun. Ekspor melonjak menjadi 1,2 miliar riyal Saudi pada tahun 2022, naik 5,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Ekspor kurma Arab Saudi semakin melonjak sebesar 14 persen hingga mencapai 1,4 miliar riyal Saudi tahun lalu ke total 119 negara.

Menjelang Ramadhan, pasar kurma di Arab Saudi biasanya ramai dikunjungi oleh para pembeli kurma jenis premium untuk mengakhiri puasa sepanjang hari di bulan tersebut.

Ada lebih dari 33 juta pohon kurma di seluruh kerajaan ini. Sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap beberapa industri transformasional termasuk makanan, produk medis dan kosmetik serta pakan ternak.

Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan minat kerajaan terhadap industri transformasional sebagai bagian dari rencana ambisius untuk mendiversifikasi perekonomian yang bergantung pada minyak.

Karena kurma menjadi produk utama Saudi, buah tersebut baru-baru ini diubah menjadi permen manis dan bergizi yang terbukti populer di kalangan anak-anak. Dipasarkan dalam berbagai rasa dan warna, permen ini terbuat dari bubuk kurma giling tanpa bahan tambahan buatan.

Pada Januari lalu, pria Arab Saudi bernama Saud Al Quseibi mengungkapkan dalam pernyataannya di media bahwa daun pohon palem yang ada di tanah air kini digunakan untuk membuat jus yang kaya nutrisi dan berpola seperti teh hijau Jepang Matcha.

Baca juga: Bawah Masjid Al Aqsa Penuh Terowongan, Mitos Kuil Sulaiman dan Sapi Merah yang tak Muncul

 

Al Quseibi yang telah melakukan inovasi pada beberapa produk berbahan dasar kurma menjelaskan, ide minuman yang diberi nama “Safcha” ini muncul setelah ia membaca makalah ilmiah yang menyoroti manfaat nutrisi dari kurma kurma.

Jus yang dihasilkan menurutnya mengandung 23 persen protein, 22 persen serat serta mineral, vitamin, kalsium, dan antioksidan. “Safcha” merupakan penggabungan dari kata “saf”, bahasa Arab untuk daun lontar, dan Matcha. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler