Satu Pelaku Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan Sembahyang Sebelum Melompat
Korban hanya sembahyang menggunakan tangan dan tidak lama.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat orang yang di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara dilaporkan melakukan aksi bunuh diri pada Sabtu (9/3/2024) sore. Empat orang itu diketahui masih satu keluarga, yaitu orang tua dan dua orang anaknya.
Berdasarkan pantauan Republika, empat orang itu melompat dari lantai teratas Apartemen Teluk Intan, yaitu lantai 22. Lantai teratas itu tak bisa dijangkau menggunakan lift. Penghuni atau pengunjung harus naik melalui tangga darurat untuk mencapai lantai teratas itu.
Di lantai teratas itu juga terdapat klenteng, tempat beribadah umat Khonghucu. Klenteng itu terdapat di sebelah kiri dari arah tangga darurat. Adapun keempat korban diduga melompat dari halaman klenteng, yang berada di sebelah kanan dari arah tangga darurat.
Berdasarkan keterangan penjaga klenteng, salah satu korban sempat sembahyang di klenteng itu sebelum melakukan aksi bunuh diri. Seorang itu diduga adalah ibu di keluarga itu.
Penjaga klenteng itu mengaku sedang menonton televisi ketika perempuan itu datang untuk sembahyang. Penjaga itu sempat menawarkan hio kepada perempuan tersebut.
"Sembahyang yang perempuan satu," kata dia, Ahad (10/3/2024).
Menurut penjaga klenteng itu...
Menurut penjaga klenteng itu, korban sembahyang tanpa menggunakan hio. Korban hanya sembahyang menggunakan tangan.
Ia mengatakan, tiga orang lainnya masih menunggu di dekat tangga. Hanya satu orang perempuan yang sempat sembahyang di klenteng.
Setelah itu, anak perempuan sempat menaruh uang sebesar Rp 50 ribu. Setelah itu, ia tak tahu perginya keluarga tersebut. Namun, tas bawaan keluarga itu masih tertinggal di kursi kayu dekat tangga darurat.
"Tidak lama (sembahyangnya). Saya tidak tahu habis sembahyang ke mana," kata penjaga klenteng tersebut.
Setelah dari klenteng itu, diduga sekeluarga itu melompat dari lantai 22 apartemen yang masih merupakan halaman klenteng. Keempat orang itu meninggal dunia di lokasi.
Sebelumnya diberitakan, aparat kepolisian mengungkapkan empat korban bunuh diri yang melompat dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara dalam kondisi tangan terikat ketika jatuh secara bersamaan. Para korban terakhir menempati salah satu unit di apartemen tersebut sekitar dua tahun lalu sebelum akhirnya kembali kemarin.
“Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA (50 tahun) dan JL (15) terikat tangannya dengan tali yang sama. AEL (52) terikat tali yang sama dengan JWA (13), ikatan tali tersebut mengikat,” ucap Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Sabtu.
Agus menjelaskan, hasil sementara dari keterangan para saksi yang sudah pihaknya ambil, keempat korban sudah lama tidak menempati salah satu unit di apartemen tersebut. Menurut dia, diperkirakan para korban sudah dua tahun tidak lagi menempati salah satu unit di sana. Hingga akhirnya mereka kembali datang pada Sabtu.