CCTV Rekam Detik-Detik Aktivitas Para Korban Sebelum Bunuh Diri di Penjaringan

Korban EA terekam mencium kening korban lain, sementara AEL mengumpulkan HP.

Dok Republika
Warga berdoa di sekitar TKP sekeluarga bunuh diri, Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (10/3/2024).
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian mengungkapkan, empat korban bunuh diri yang melompat dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, diketahui pernah menempati salah satu unit di apartemen itu. Tapi, terakhir kali mereka menempati unit tersebut sekitar dua tahun lalu sebelum akhirnya kembali kemarin.

Baca Juga


“Hasil sementara keterangan saksi-saksi yang sudah kita ambil, mereka menyatakan para korban ini sudah lama tidak menempati salah satu tempat tinggalnya yang ada di apartemen ini, sudah dua tahun. Baru hari ini kembali lagi ke apartemen,” kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Sabtu (9/3/2024).

Agus menerangkan, dari rekaman CCTV menunjukkan para korban memang datang bersama. Mereka pun naik lift bersama. Di lift tersebut EA tampak mencium kening para korban lain. Lalu AEL mengumpulkan handphone para korban untuk dimasukkan ke dalam tas. Dari sana mereka menuju ke bagian rooftop apartemen.

“Pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen,” jelas Agus.

Diduga terjerat pinjol...

 

Saksi yang merupakan anggota sekuriti kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsubsektor Teluk Intan. Kemudian pada pukul 18.30 WIB, tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara tiba di TKP. Sekitar pukul 19.05 WIB, empat jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan visum et refertum.

Polisi masih menelusuri motif empat orang yang merupakan satu keluarga bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024) sore. Satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan dua anaknya itu meninggal dunia setelah melompat dari lantai 22.

"Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri," kata Agus.

Sementara, salah satu tentangga korban yang tak mau disebut namanya mengaku sering dipinjam uang oleh korban. Namun, ia tak selalu meminjamkan uang setiap korban meminta. 

"Akhir-akhir ini juga sering pinjam, tapi kemampuan (kami) terbatas. Pinjam dicuekin. Kalau ada uang ya dikasih, tapi (saya lihat) terdesak sekali," kata lelaki itu. 

Ia juga mengaku unit korban sering didatangi orang, yang diduga hendak menagih utang. Orang yang datang ke unit apartemen korban itu dinilai sedikit kasar. Bahkan, suaranya sempat mengganggu tetangga di sekitar. 

Menurut dia, rumah korban sudah disita oleh bank. Korban mengaku hendak pindah ke Solo, Jawa Tengah, pada tahun lalu. Korban juga dinilai jarang menempati unitnya di Apartemen Teluk Intan. "Ini sudah kosong lama, sudah setahun," kata dia.

Menurut dia, korban juga sempat hendak meminjam uang kepadanya sekitar Rp 20 juta. Namun, ia tak memberikan pinjaman karena keuangannya juga terbatas. "Terus dia pernah curhat sama istri saya dia gak bisa pinjam online lagi. Jadi saya dugaan ada pinjam online juga. Mungkin ya," kata dia.

Bukan bunuh diri pertama...

 

Awalnya, ia tak menyangka orang yang bunuh diri itu adalah tetangganya. Namun, setelah dipastikan korban itu merupakan tetangganya. "Tapi waktu bunuh diri (saya) gak tahu," kata dia.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, terlihat ada sejumlah warga yang sedang berdoa di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) pada Ahad (10/3/2024) sore. Dari informasi yang dihimpun Republika.co.id, warga yang berdoa itu merupakan orang-orang dari wihara setempat.

Para warga itu membacakan doa di sekitar tempat para warga jatuh. Doa itu dimaksudkan agar arwah para korban tenang setelah meninggal dunia.

Sebelumnya, warga sekitar juga sempat melakukan aksi tabur bunga di sekitar TKP. Diketahui, orang-orang yang melakukan aksi tabur bunga itu merupakan penghuni Apartemen Teluk Intan, Penjaringan. 

Salah seorang warga menyebut, aksi bunuh diri di Apartemen Teluk Intan bukan merupakan yang pertama kali. Sebelumnya, aksi serupa juga pernah terjadi di apartemen yang memiliki 22 lantai itu.

"Kalau dulu gak seramai sekarang. Sekarang heboh beritanya," kata warga yang enggan disebut namanya itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler