Sholat Tarawih Selama Ramadhan Penghapus Dosa? Ini Penjelasan Buya Hamka 

Sholat Tarawih mempunyai sejumlah keutamaan dan keistimewaan

ANTARA FOTO/Arnas Padda
Umat muslim melaksanakan shalat Tarawih pertama Ramadhan 1445 H di Masjid 99 Kubah, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (11/3/2024). Pemerintah menetapkan awal Ramadhan 1445 H jatuh pada Selasa (12/3/2024).
Rep: Fuji E Permana Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam seperti biasa akan menghidupkan Ramadhan dengan memperbanyak ibadah di siang dan malam hari. 

Baca Juga


Di malam hari Muslim biasanya mengerjakan sholat Tarawih berjamaah di masjid atau rumah, bisa juga sholat Tarawih sendiri di manapun berada. 

Ada banyak keutamaan dan berkah dalam bulan puasa Ramadhan. Salah satu keutamaan sholat Tarawih atau sholat malam atau qiyam Ramadhan dijelaskan dalam hadits. Yakni dosa orang yang mengerjakannya diampuni.

Sholat Tarawih dianjurkan Nabi Muhammad SAW sebagai rangkaian menghidupkan Ramadhan melalui sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) bersabda, "Siapapun yang menunaikan sholat pada malam bulan Ramadhan (sholat Tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni." (HR Imam Muslim). 

Abdurrahman bin Auf berkata Nabi Muhammad SAW bersabda dalam haditsnya sebagai berikut:  

إِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ عَلَيْكُمْ وَسَنَنْتُ لَكُمْ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَههُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

"Allah Azza wa Jalla mewajibkan puasa Ramadhan dan menganjurkan menegakkan sholat di malamnya. Siapapun yang berpuasa dan menegakkan malamnya, dengan iman dan perhitungan, akan diampuni dosanya laksana sehari dilahirkan oleh ibunya." (HR Imam Ahmad, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah)

Menurut Buya Hamka dalam buku Tuntunan Puasa, Tarawih dan Sholat Idul Fitri terbitan Gema Insani, 2017, dijelaskan bahwa maksud "perhitungan" dalam hadits di atas adalah menghitung banyaknya nikmat Ilahi kepada kita dan sedikitnya ibadah yang kita kerjakan.

Dari dua hadits di atas diketahui bahwa Rasulullah SAW menganjurkan setelah puasa di siang hari pada bulan Ramadhan, baik sekali jika malam harinya diisi dengan sholat.

Di samping itu, Nabi Muhammad SAW dan umatnya dianjurkan Alquran agar bangun untuk sholat di malam hari atau qiyamul lail (bangun malam) dan dinamai juga tahajud. 

Di bulan puasa Ramadhan, sholat malam lebih dianjurkan lagi. Bahkan disebutkan di dalam hadits bahwa siapapun yang sholat di malam Ramadhan akan diampuni dosanya yang telah lalu. 

Baca juga: Bawah Masjid Al Aqsa Penuh Terowongan, Mitos Kuil Sulaiman dan Sapi Merah yang tak Muncul 

Juga ada tambahan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam An-Nasai, orang yang sholat malam di bulan Ramadhan "diampuni juga dosa yang kemudian." Hal ini menafsirkan bahwa karena dengan ibadahnya tersebut berpengaruh pada dirinya, sehingga dia tidak mau lagi berbuat dosa dengan sengaja di masa yang akan datang.

Dijelaskan juga oleh Imam An-Nawawi, "Jika sholat malam di bulan Ramadhan telah dilaksanakan dengan mengerjakan sholat Tarawih, bukan berarti dengan Tarawih tersebut telah sah sholat malam pada Ramadhan."

Maka, pendapat para ulama sama bahwa sholat Tarawih adalah mustahab, terpuji jika dikerjakan, dan di dalam bahasa kita sehari-hari disebut sunnah.

Infografis Bacaan Niat Sholat Tarawih - (Dok Republika)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler