Bayinya Masih ASI Eksklusif, Gimana Cara Ibu Menyusui Penuhi Kebutuhan Cairan Saat Puasa?

Ibu menyusui perlu minum dua hingga tiga liter per hari.

Republika/Yogi Ardhi
Ibu menyusui bayinya (Ilustrasi). Ibu menyusui perlu memastikan kecukupan asupan cairannya saat berpuasa.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bidan dan praktisi prenatal yoga dari Poltekkes Kemenkes Jakarta, Jamilatus Sa'diyah, memberikan tips untuk ibu menyusui yang ikut berpuasa. Ia menganjurkan ibu menyusui mengupayakan agar tidak telat untuk sahur dan berbuka agar dapat mencukupi kebutuhan cairan dalam sehari.

"Upayakan untuk tidak telat sahur dan juga tidak telat untuk berbuka puasa untuk mencukupi cairan ibu menyusui ketika puasa minimal dua hingga tiga liter per hari," kata Jamila melalui pesan singkat yang diterima Antara, Senin (18/3/2024).

Jamila menjelaskan mencukupi cairan pada ibu menyusui sangat penting untuk kelancaran ASI. Hal ini bisa dipastikan dengan minum dua gelas saat buka puasa, dua gelas sebelum tarawih, dua gelas setelah tarawih, dan dua gelas pada saat sahur.

Dengan strategi tersebut, minimal ibu menyusui bisa minum delapan gelas sehari atau setara dua hingga tiga liter untuk memenuhi kebutuhan cairannya. Secara studi, menurut Jamila, ibu menyusui eksklusif bisa berpuasa penuh.

Baca Juga


Puasa tidak memengaruhi kualitas ASI jika kondisi ibu dan bayi sehat. Kondisi sehat yang dimaksud Jamila adalah ibu tidak dalam kondisi dehidrasi, dan berat badan bayi naik optimal.

Memperhatikan asupan kalori juga sangat penting. Itu karena ibu yang menyusui memerlukan tambahan sekitar 500 kalori.

"Memperhatikan pola makannya, harus ada protein, karbohidrat kompleks, lalu terutama dalam kebutuhan cairan yang sangat penting pada saat menyusui, sayuran, vitamin, dan mineral dari buah-buahan juga sangat penting," kata Jamila.

Selain itu, untuk kelancaran menyusui saat berpuasa, Jamila merekomendasikan agar merangsang Letting Down Reflex (LDR). Caranya adalah dengan memijat areola atau ataupun payudaranya ke arah puting supaya alirannya ASI bisa jauh lebih lancar.

Jamila juga mengatakan untuk tidak menunda menyusui bayi. Susui secara on demand atau sesuai permintaan saat bayi membutuhkannya.

"Tetap menyusui secara on demand atau semau bayinya, jadi tidak menunda atau menjadwalkan karena ini akan tetap menjaga produksi ASI ibu tetap baik," tuturnya.

Ibu juga harus tetap istirahat yang cukup agar tidak mudah sakit. Kondisi kesehatan ibu yang menurun dikhawatirkan dapat mengakibatkan turunnya produksi ASI.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler