Penderita Maag Disarankan Berhati-hati Buka Puasa dengan Gorengan

Penderita maag disarankan tak lebih mengonsumsi 2 gorengan ketika buka puasa.

Republika/Putra M. Akbar
Warga membeli gorengan untuk buka puasa (ilustrasi). Penderita maag disarankan berhati-hati ketika buka puasa dengan gorengan.
Rep: Antara Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penderita maag disarankan berhati-hati ketika mengonsumsi gorengan untuk berbuka puasa. Menurut dokter spesialis gizi klinik lulusan Universitas Hasanuddin Makassar dr A Yasmin Syauki M.Sc Sp.GK (K), jika penderita maag ingin berbuka puasa dengan gorengan maka sebaiknya tidak dalam jumlah banyak.

Baca Juga


“Sebaiknya hanya mengonsumsi satu, paling banyak dua, setelah minum air putih, sehingga asam lambung yang mulai diproduksi tidak berlebihan, terutama untuk yang menderita riwayat nyeri ulu hati," kata Yasmin pada Selasa (19/3/2024).

Dia mengatakan saat berbuka puasa, hal pertama yang harus dilakukan adalah meminum air karena cairan adalah kondisi yang paling menurun saat puasa. Hal itu juga perlu dilakukan ketika daerah tempat berpuasa sedang panas maka disarankan dimulai dengan minuman baik air mineral maupun yang manis dengan takaran tidak berlebihan.

Sering kali saat berbuka masyarakat meminum minuman manis seperti teh dan kudapan kue yang juga manis. Yasmin mengatakan hal itu boleh namun tidak lebih dari satu kue atau satu gelas saja.

“Biasanya yang manis adalah makanan selingan atau kue atau minuman ringan, ini harus dibatasi, makan satu atau dua kue saja, minum tidak berlebihan tidak lebih dari satu gelas ukuran sedang,” jelasnya.

Yasmin mengatakan, berbuka puasa dengan makanan dan minuman ringan tujuannya untuk segera mengembalikan kadar air dan gula darah yang turun. Namun tidak berlebihan karena kita juga harus melengkapi asupan makanan berat yang dimakan pada malam hari.

Untuk itu, setelah berbuka puasa, Yasmin mengatakan untuk segera melakukan aktivitas seperti sholat agar tidak terjadi kenaikan gula darah yang cepat. Makan malam yang dianjurkan juga yang berupa zat gizi lengkap dengan porsi besar seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Sementara ketika sahur, juga perlu mengonsumsi zat gizi lengkap namun dengan porsi yang sewajarnya saja.

“Ketika sudah buka puasa dan jam makan sebaiknya mengkonsumsi cairan air putih lebih sering, dan mencukupkan zat gizi karbohidrat, protein dan lemak saat jam makan,” ujarnya. Dia mengatakan, boleh menambahkan suplemen untuk menambah daya tahan tubuh jika sekiranya aktivitas yang akan dijalani selama puasa dirasa tinggi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler