Tangani Covid-19 Hingga Bongkar Korupsi Dapen, Komisi VI Bangga dengan Kinerja Erick

Komisi VI sebut Erick mampu membongkar persoalan penyalahgunaan di dapen BUMN

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) menyampaikan paparan didampingi Deputi Bidang Hukum dan Perundang-Undangan Kementerian BUMN Robertus Billitea (kiri) dan Deputi Bidang Keuangan Dan Manajemen Risiko Nawal Nely (kanan) pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Rapat tersebut membahas tentang evaluasi kinerja BUMN dan progres program restrukturisasi BUMN.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty mengaku bangga dengan kontribusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap negara selama ini. Politisi Fraksi PDIP ini berharap BUMN dapat meningkatkan peran dalam persoalan ketahanan dan kedaulatan pangan. 


"Keinginan saya, BUMN bisa menjadi solusi seperti kita menghadapi covid-19. Saya bangga apa yang dilakukan BUMN saat covid-19," ujar Evita saat rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Saat itu, lanjut Evita, BUMN-BUMN bahu-membahu membantu negara dan masyarakat dalam menghadapi pandemi covid-19, baik di sektor kesehatan hingga ekonomi. Evita menilai BUMN dapat kembali mengulang cara ini untuk menjawab tantangan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.  

"BUMN bisa memiliki peranan penting saat itu, bagaimana BUMN juga bisa mempunyai peranan penting dalam persoalan pangan yang kita hadapi saat ini," ucap Evita.

Selain isu pangan, Evita yang mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah III, yang meliputi Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Pati ini juga memuji ketegasan Menteri BUMN Erick Thohir terkait kasus pengelolaan dana pensiun (dapen) BUMN. Evita menyampaikan, Erick tak sekadar mendengarkan masukan, melainkan juga menindaklanjutinya secara konkret melalui kerja sama dengan Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan Pak Menteri. Apa yang saya teriakan di setiap rapat, jangan sampai masalah di dapen ini jadi bom waktu. Saya selalu teriak dan Pak Menteri sudah memproses itu dengan melaporkan oknum-oknum itu," sambung Evita. 

Evita mengatakan pengungkapan kasus dugaan korupsi terhadap sembilan dapen BUMN merupakan pencapaian yang patut diapresiasi. Pasalnya, hanya dalam kurun waktu yang relatif singkat, Erick mampu membongkar persoalan penyalahgunaan di dapen BUMN. 

"Total sudah sembilan (dapen), luar biasa menurut saya. Pertanyaannya apa selanjutnya, terkait proteksi kepada nasabah dan bagaimana hak-hak mereka terpenuhi," kata Evita.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler