Bawa Kamera DSLR, Penonton Konser ITZY di Australia Diusir Keluar Venue

ITZY menggelar konser Born To Be di Sydney, Australia.

AP Photo/Korea Pool
Grup K-pop ITZY. Seorang penonton konser ITZY di Australia diamankan polisi setelah kedapatan memotret dengan kamera DSLR, Ahad (24/3/2024).
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden penangkapan seorang penggemar yang diduga terjadi selama konser "Born To Be" ITZY di Sydney, Australia telah menimbulkan kehebohan di kalangan penggemar dan komunitas media sosial. Penggemar itu diduga melanggar kebijakan larangan merekam yang ketat diberlakukan di venue tersebut.

Dilansir Koreaboo pada Selasa (26/3/2024), video yang menunjukkan dua polisi berdebat dengan seorang penonton sebelum menggiringnya keluar dari venue konser telah menyebar dengan cepat di media sosial. Kejadian ini menimbulkan beragam reaksi di kalangan penggemar ITZY di seluruh dunia.

Baca Juga



Menurut laporan saksi mata dari penonton lain yang hadir pada Ahad (24/3/2024) itu, keributan berawal dari penggunaan kamera DSLR oleh penonton tersebut selama konser. Penonton diduga melanggar kebijakan dengan merekam acara menggunakan peralatan kelas profesional, meskipun telah ada peringatan dan permintaan dari petugas keamanan untuk menyerahkan perangkat tersebut.

Penonton tersebut tampak menolak untuk mengikuti instruksi petugas keamanan dan meyakini bahwa ancaman keterlibatan polisi hanya merupakan gertakan belaka. Namun, situasi itu memuncak dengan diamankannya penonton tersebut oleh polisi.

Larangan merekam dengan peralatan profesional seperti DSLR biasanya diterapkan dalam konser K-pop untuk melindungi hak cipta artis dan menjaga privasi. Namun, para penggemar yang ngebet untuk menangkap momen berkualitas tinggi dari idola mereka sering kali menemukan dirinya dalam situasi yang sulit ketika mencoba melanggar aturan ini.

Reaksi di dalam komunitas penggemar ITZY sangatlah beragam. Beberapa menyatakan simpati kepada penggemar yang ditangkap, sementara yang lain mengutuk tindakan yang sampai melibatkan polisi tersebut.

"Saya berada satu baris di depan mereka, seorang gadis membawa DSLR dan ketahuan menggunakannya berkali-kali, dia menolak memberikannya kepada petugas keamanan, petugas mengatakan kepadanya jika dia tidak mengakui bahwa dia membawa kamera namun ketahuan sebaliknya maka mereka akan memanggil polisi, dia pikir petugas hanya menggertak haha," tulis akun @mehde***.

"Saya berada dua kursi di sebelah kanan mereka. Situs penggemar resmi malah merusak waktu orang lain karena keamanan dan polisi berdiri di depan semua orang untuk menemukan kamera dan menghapus fotonya," tulis akun @JosephTheJS***.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler