Tips Mengelola Uang THR Ala Pakar Ekonomi Unair

Jangan terlena membelanjakan uang THR sembarangan tanpa rancangan prioritas

republika/mgrol100
Ilustrasi pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR). Pakar ekonomi Universitas Airlangga, Nur Aini Hidayati membagikan tips mengelola uang Tunjangan Hari Raya (THR) yang baik menjelang perayaan Lebaran
Rep: Dadang Kurnia Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar ekonomi Universitas Airlangga, Nur Aini Hidayati, membagikan tips mengelola uang Tunjangan Hari Raya (THR) yang baik menjelang perayaan Lebaran Idul Fitri 2024. Pertama, menurut dia, menentukan skala prioritas agar terhindar dari sifat boros. Sebab, kata dia, pemborosan umumnya terjadi akibat tidak adanya rancangan skala prioritas.

Baca Juga


"Mereka cenderung mengutamakan keinginan bukan kebutuhan. Hal tersebut sangat salah kaprah sehingga mengakibatkan THR habis sebelum kebutuhan primer terpenuhi," kata Nur Aini, Kamis (28/3/2024).

Nur Aini melanjutkan, dengan perancangan skala prioritas, masyarakat dapat mengetahui alokasi dana yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Jangan sampai kata dia, terlena membelanjakan uang THR sembarangan tanpa rancangan skala prioritas yang tepat, sehingga kewajiban-kewajiban yang seharusnya kita tunaikan tidak dapat dilaksanakan.

"Terutama kewajiban untuk membayar zakat," ujar Koordinator Bidang Pengawasan dan Pendidikan Pusat Pengelolaan Dana Sosial Unair tersebut. 

Nur Aini melanjutkan, ketika memiliki keinginan berbagi kepada saudara dan orang-orang yang membutuhkan, sebaiknya membuat daftar nama. Pembuatan daftar nama menurutnya dapat meminimalkan adanya over budgeting.

Selain itu, Nur Aini juga menyarankan untuk tidak membelanjakan uang THR di luar kebutuhan primer. Biasanya, kata dia, celahnya terbuka saat berbelanja di pusat perbelanjaan. Penerima THR kalap saat melihat barang-barang dengan potongan harga tinggi.

"Nah, kalau sedang berbelanja di mal suka terlena, apalagi pada momen menjelang lebaran biasanya mal melakukan teknik marketing dengan memberikan potongan harga yang tinggi agar kita lebih konsumtif lagi," ucapnya. 

Nur Aini menambahkan, masyarakat perlu pula mencatat segala kebutuhan saat berbelanja. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari membeli barang di luar dari kebutuhan serta pengingat untuk membelanjakan uang dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, lanjut Nur Aini, perlu pula menyisihkan dana untuk tabungan jangka panjang. Tabungan jangka panjang merupakan hal esensial untuk menghindari adanya hal yang tidak diinginkan dan menghindari hutang.

"Pengelolaan uang ini tak hanya pada momen Ramadan saja, tapi juga harus diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Menabung tak harus dengan nominal yang banyak, namun kuncinya adalah konsisten dan dilakukan pada awal bulan," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler