Penggemar TXT Pertanyakan Boikot Artis HYBE Kok Setengah-Setengah

Penggemar merasa boikot hanya fokus kepada TXT, tidak semua artis HYBE.

Dok BigHit Music
Di tengah seruan boikot terhadap grup di bawah naungan HYBE, grup K-pop Tomorrow X Together (TXT) akan merilis album baru pada April mendatng.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina yang terjadi di Jalur Gaza semakin menjadi-jadi, komunitas di seluruh dunia telah bersatu untuk menunjukkan dukungan dan memprotes tindakan Israel terhadap warga sipil. Dukungan juga datang dari komunitas K-Pop.

Mereka bekerja secara online dan offline untuk menunjukkan dukungan melalui aksi boikot. Mereka juga berusaha untuk memberi tahu para idola tentang pilihan mereka terkait boikot.

Baca Juga



Penggemar K-pop dari grup HYBE terus-menerus memprotes HYBE yang masih mempertahakan Scooter Braun sebagai CEO HYBE America. Braun menjadi sorotan utama protes karena diketahui memiliki hubungan dengan Israel.

Penggemar Hybe khususnya menggunakan media sosial untuk mengekspresikan kekhawatiran mereka tentang hubungan perusahaan dengan Zionisme. Tagar #HYBEDivestFromZionism pun menjadi perbincangan hangat di dunia maya.

Protes mencapai puncaknya ketika truk protes dikirimkan ke gedung Hybe pada 23 Februari 2024. Truk tersebut membawa tuntutan dari penggemar, foto Scooter Braun, dan gambar-gambar grafis dari Gaza sebagai bentuk protes yang tegas.

"#BOOTTHESCOOT ‼️ Cuplikan dari protes langsung di hybe america! #HYBEDivestFromZionisme #하이브는시오니스트를퇴출하라,” tulis penggemar dengan akun @honeybeejimin.
 
Namun, sejumlah penggemar TXT baru-baru ini menolak untuk ikut melakukan boikot. Mereka mengantisipasi perilisan album TXT, Minisode 3: Tomorrow, pada 1 April 2024. Grup tersebut juga sedang bersiap untuk memulai tur dunia ketiga mereka bertajuk "Act: Promise".
 
Mengikuti pedoman boikot, tur, dan perilisan TXT akan disertakan dalam daftar barang maupun kegiatan yang harus diboikot. Namun, beberapa penggemar merasa bahwa upaya boikot telah memberikan fokus yang tidak adil pada TXT karena artis HYBE lainnya masih mendapatkan dukungan.
 
"Hybe hanya memiliki satu grup yaitu TXT. Karena TXT mengumumkan album mereka "semua hybe stans menyerukan boikot album". TXT mengumumkan konser "lagi-lagi mereka menyerukan boikot konser". Ini seperti, kenapa? Mengapa boikot ini hanya berlaku untuk TXT?” tulis akun @TXTSYBTK membela.
 
"Aku tidak tahu apa yang dilakukan perusahaan mereka, aku di sini hanya untuk mendukung mereka. Tidak ada lagi. Ingat, konten, lagu, album, dan tur adalah bagian dari kerja keras mereka dan para staf yang telah melakukan yang terbaik. Jika Anda ingin menyabotase semua yang mereka lakukan, unstan saja," tulis akun @euforiacyj_.
 
"Newjeans juga mengadakan tur literal dan semua orang membicarakan tentang membeli tiket mereka bahkan non penggemar, mengapa boikot secara khusus hanya tentang TXT," tulis @cyjr**.

Di sisi lain, banyak yang menyatakan bahwa boikot tersebut menargetkan semua artis alih-alih berfokus pada TXT saja. Mereka menjelaskan bahwa tujuan boikot tersebut lebih dari sekadar hasil streaming atau apa pun itu.

Banyak penggemar TXT meningkatkan upaya protesnya menyusul ditemukannya seorang Zionis yang masuk dalam daftar lagu album TXT.
 
"Saya mengatakan ‘Hei, kita harus memboikot perusahaan mengerikan ini yang secara terang-terangan mengizinkan Zionis masuk ke dalam identitas merek mereka'. Saya bukan mengatakan 'Saya berharap TXT gagal dan mereka tidak akan kembali lagi dan mereka semua adalah orang-orang yang mengerikan'. Entah kenapa semua orang bertindak seolah-olah seperti itu," tulis akun @tyunitup.

"Aku sudah selesai dengan kalian. INI ADALAH GENOSIDA YANG BENGIS, BUKAN GAME, BUKAN FANWAR, KALIAN SANGAT TIDAK PEKA," tulis akun @pigtails**.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler