Qatar Tegaskan Komitmen Teruskan Negosiasi untuk Akhiri Perang Gaza

Tidak ada negara yang mendukung operasi di Rafah

AP Photo/Lewis Joly
Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani.
Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, menegaskan komitmen negaranya terhadap proses negosiasi untuk membebaskan sandera serta mengakhiri perang dan serangan di Jalur Gaza. Pernyataan itu disampaikan pada konferensi pers bersama yang diadakan Rabu (3/4/2024) malam dengan Perdana Menteri Kerajaan Spanyol, Pedro Sanchez yang mengunjungi negara tersebut.

Baca Juga


Al-Thani menyampaikan, ada beberapa pernyataan yang menentang peran Qatar dalam mencapai kebenaran dan gencatan senjata di Jalur Gaza, sembari menekankan Qatar adalah mediator dan bukan pihak dalam konflik itu. Termasuk juga bahwa Qatar selalu berupaya memfasilitasi dan mencari solusi inovatif dengan tujuan mencapai kesepakatan.

Baik Qatar maupun Mesir, lanjutnya, memainkan peran mendasar dan menjamin pembebasan sejumlah besar sandera sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina. “Kami tetap berkomitmen terhadap proses ini dan berusaha menemukan peluang yang tepat untuk menjembatani kesenjangan tersebut, mengakhiri perang ini, dan memastikan kembalinya para sandera dengan selamat. Kami tidak melihat cara lain untuk mencapai hasil ini selain negosiasi dan diskusi,” ucap Al-Thani.

Mengenai operasi militer yang ingin dilakukan Israel di Rafah, Al-Thani mengatakan tidak ada negara yang mendukung operasi di Rafah kecuali Israel, serta tidak masuk akal bila Israel ingin memojokkan hampir 50 persen penduduk Gaza ke daerah yang hanya 10 persen wilayah kantong tersebut, dan kemudian menyerangnya.

Hal itu disebutnya hanya akan menambah genosida pada genosida yang telah ada, dan itu tidak dapat diterima. Ia juga menyayangkan komunitas internasional tidak bertindak sebagaimana mestinya untuk menghentikan perang, karena apa yang dilakukan terhadap rakyat Palestina seharusnya memotivasi komunitas internasional untuk bertindak dan mengatakan cukup sudah karena hal ini sudah tidak dapat lagi diterima.

“Jika Israel bertindak tanpa akuntabilitas, kita akan melihat berlanjutnya siklus kekerasan dan eskalasi di wilayah tersebut, dan inilah yang ingin kita hindari," tegasnya. Al-Thani menyatakan bahwa berbagai pihak tidak bisa membiarkan nasib wilayah ini berada di tangan beberapa politisi yang suka berpetualang yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri

sumber : Antara, OANA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler