Iran Tepati Janjinya Serang Israel, Orang Dekat Pemimpin Tertinggi Iran: Zionis Panik
Iran melancarkan serangan terhadap Israel
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Iran menepati janjinya membalas serangan yang menewaskan dua jenderal Garda Revolusi. Iran pada Ahad (14/4/2024) dini hari WIB melancarkan serangan ke Israel dengan mengirim puluhan drone seperti dilaporkan Axios dilansir Times of Israel.
Sementara Sky News Arab mengutip media Iran mengatakan bahwa sebanyak 50 drone diterbangkan menuju Tel Aviv.
Penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Israel panik dengan kemungkinan respons Iran atas serangan mematikan di kantor konsulat Iran di Suriah. Serangan itu menewaskan tujuh orang, termasuk perwira senior Garda Revolusi Iran.
"Pekan ini Zionis sepenuhnya panik dan dalam keadaan waspada," kata Yahya Rahim Safavi pada kantor berita ISNA seperti dikutip dari Aljazirah, Sabtu (13/4/2024).
"Mereka tidak tahu apa yang ingin Iran lakukan, sehingga mereka dan pendukung mereka ketakutan," katanya seperti dikutip ISNA.
Angkatan Darat Israel mengumumkan menangguhkan cuti unit tempurnya dan mengatakan pemerintah memutuskan meningkatkan jumlah personel dan tentara wajib militer untuk beroperasi di pertahanan udara.
"Perang politik, media, dan psikologis ini lebih menakutkan bagi mereka dibandingkan perang itu sendiri, karena mereka menunggu serangan setiap malam dan banyak dari mereka yang melarikan diri dan berlindung di tempat perlindungan," kata Safavi.
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mendesak Uni Eropa menjatuhkan sanksi pada Iran dan mendeklarasikan Garda Revolusi sebagai "organisasi teroris".
“Rezim Ayatollah Khamenei adalah rezim kriminal yang mendukung kejahatan Hamas dan sekarang melakukan operasi pembajakan yang melanggar hukum internasional,” kata Katz.
“Saya menyerukan kepada Uni Eropa dan dunia bebas untuk segera menyatakan Korps Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris dan memberikan sanksi kepada Iran sekarang juga,” tambahnya.
Sebelumnya, seorang pejabat Amerika Serikat menginformasikan kepada Al Jazeera bahwa ada kemungkinan kuat Iran akan melancarkan serangan ke Israel pada Ahad (14/4/2024). Sementara, Walla News melaporkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya telah direlokasi ke suatu tempat yang aman jika perang dengan Iran benar-benar terjadi.
Berdasarkan laporan itu, Netanyahu dan istri 'diungsikan' ke rumah seorang miliarder bernama Simon Falic di Yerusalem. Menurut sumber Walla News, rumah Simon Falic memiliki bunker beton bawah tanah.
Namun, tak lama setelah terkonfirmasinya serangan Iran lewat kiriman drone, Netanyahu mengeluarkan pernyataan resmi lewat rekaman video dengan menegasakan bahwa Israel siap dalam menghadapi skenario apa pun, baik untuk bertahan maupun menyerang.
“Saya meminta warga Israel tetap tenang. Saya meminta Anda untuk mendengarkan perintah dari pusat kontrol. Hari ini kita akan bersatu dan dengan bantuan Tuhan, kita akan menang," kata Netanyahu.