Cuaca Kota Bandung Panas, BMKG Ungkap Mulai Masuki Musim Peralihan ke Kemarau

Awal musim kemarau di wilayah Jabar diprediksi terjadi pada bulan April dan Mei

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas melakukan penghitungan cahaya matahari menggunakan alat Campbell stock di halaman Kantor BMKG Bandung, Bandung, Jawa Barat
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan wilayah Jawa Barat (Jabar) saat ini tengah memasuki peralihan musim atau pancaroba menuju musim kemarau. Awal musim kemarau diprediksi terjadi bulan April atau Mei.

Baca Juga


"Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau," ujar Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, Kamis (18/4/2024).

Teguh mengatakan, awal musim kemarau di wilayah Jabar diprediksi terjadi pada bulan April dan Mei. Musim kemarau dimulai dari Jawa Barat bagian utara seperti di Bekasi, Karawang, Subang, Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Sedangkan hingga bulan Juni di sebagian besar wilayah Jabar.

"Awal musim kemarau di wilayah Bandung Raya diprediksi terjadi pada awal Juni 2024," kata dia.

Teguh mengatakan pada bulan Maret 2024 sejumlah 10 persen wilayah Jawa Barat mengalami curah hujan kategori rendah. Sedangkan 70 persen mengalami curah hujan kategori menengah dan 20 persen mengalami curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi.

"Saat ini pekan kedua April 2024 seluruh Wilayah Bandung Raya memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau," kata dia.

Menurut Teguh, masa peralihan dengan mulai masuknya angin timuran atau Monsun Australia dan mulai berkurangnya pertumbuhan awan-awan hujan. Sehingga suhu di siang hari panas dan angin bertiup cukup kencang.

Ia menambahkan curah hujan bulan April 2024 diperkirakan pada umumnya berada pada kategori rendah di bawah 100 mm, menengah 100-300 mm hingga tinggi 300-500 mm. Dengan sifat hujan dalam kategori normal. Ia mengimbau masyarakat waspada terhadap cuaca ekstrem dan potensi bencana yang dapat terjadi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler