Bahlil: Pertemuan Jokowi-Megawati tak Perlu Grusah-Grusuh

Bahlil menyebut pemikiran Megawati dan Jokowi tak bisa disamakan dengan Hasto.

Antara/Laily Rahmawaty
Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM), Bahlil Lahadalia.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Bahlil Lahadalia menilai pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak perlu dilakukan secara grusah-grusuh.

Baca Juga


Menurutnya, Jokowi dan Megawati sama-sama merupakan tokoh bangsa yang memiliki hati yang baik untuk negara. Karena itu, Bahlil meyakini kedua tokoh bangsa itu pasti memiliki jiwa kenegarawan yang baik.

"Saya belum tahu ya. Kita berpikirnya kayak gini, pak Presiden dan ibu Mega ini kan tokoh bangsa, ya kita lihat aja pasti mereka punya hati yang baik untuk negara. Tak perlu grasah-grusuh. Pasti kedua tokoh ini kan mereka bersahabat pasti punya jiwa kenegarawanan yang baik," tegas Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/4/2024). 

Menanggapi sikap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Bahlil menilai pemikiran Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak bisa disamakan dengan pandangan Hasto.

"Ibu Mega itu presiden tokoh besar, Pak Jokowi juga presiden, masa mau disamain dengan orang yang gak pernah jadi presiden," ujarnya.

Menurut Bahlil, tidak ada yang perlu dipersoalkan terkait pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati. Presiden Jokowi pun juga tidak masalah jika bertemu dengan elite politik lainnya.

"Ya pak Presiden kan setiap warga negara boleh saja. Jangankan ibu Mega, yang lain aja nggak ada masalah kok. Tokoh besar ketemu boleh nggak ada masalah," ujarnya.

Bahlil juga memastikan tak ada pihak dari Presiden Jokowi yang menghalangi pertemuan dengan Megawati.

"Saya nggak tahu kalau dari Ibu Mega ya tapi kalau dari Pak Presiden santai saja nggak ada apa-apa, saya yakin mereka ada konek hati lah," kata Bahlil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler