Stok Darah Menipis, PMI DIY Ajak Instansi Gelar Kegiatan Donor
Sejak akhir Ramadhan jumlah donor darah disebut masih minim.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Stok kantong darah di Palang Merah Indonesia (PMI) kabupaten wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilaporkan menipis. PMI DIY berharap peran serta dari instansi atau lembaga untuk menggiatkan kegiatan donor guna menambah stok kantong darah.
Menurut Kepala Bidang Pengembangan dan Pelayanan PMI DIY, Warjiyani, menipisnya stok kantong darah itu lantaran masih minimnya jumlah donor sejak akhir bulan Ramadhan lalu. Meski demikian, PMI berupaya memenuhi permintaan kantong darah. “Hasil donor darah langsung terpakai, ditambah dengan saling support antar-Unit Donor Darah (UDD) PMI,” kata dia di Yogyakarta, Sabtu (20/4/2024).
Warjiyani mencontohkan di PMI Kabupaten Sleman. Berdasarkan data pada Jumat (19/4/2024), hingga pukul 14.13 WIB, stok golongan darah A komponen darah utuh atau whole blood (WB) tersisa dua kantong, sel darah merah (PRC) tujuh kantong, dan trombosit (TC) tiga kantong.
Stok golongan darah B untuk WB sebanyak tiga kantong, PRC lima kantong, dan TC tiga kantong. Stok golongan darah O untuk WB dua kantong dan PRC lima kantong. Adapun stok golongan darah AB untuk WB dua kantong, PRC tiga kantong, dan TC tiga kantong.
Menurut Warjiyani, stok darah di PMI kabupaten lainnya rata-rata tak jauh berbeda. Lain hal dengan di Kota Yogyakarta, yang persediaan kantong darahnya disebut memadai, sehingga dapat menyumbang untuk memenuhi kebutuhan wilayah lain. “Kota Yogyakarta, stok aman. Jika dilihat dari H-2 Lebaran sampai H+3, jumlah donor mencapai 313 orang,” ujar dia.
Warjiyani berharap stok darah di PMI kabupaten wilayah DIY pun dapat memadai. Untuk itu, kata dia, PMI menggencarkan kegiatan donor darah di kantor masing-masing. “Kalau melihat seperti di Kota Yogyakarta dan Sleman, yang donor darah di gedung PMI memang meningkat. Namun, kegiatan donor darah di luar belum banyak yang menyelenggarakan,” kata dia.
Karenanya, Warjiyani mengharapkan dukungan berbagai pihak untuk menambah stok darah PMI, seperti dari instansi atau lembaga di DIY, baik pemerintah maupun swasta. Pasalnya, kegiatan donor darah di luar kantor PMI biasanya mampu menyumbang lebih dari 50 persen persediaan.
“Kami berharap instansi atau lembaga yang akan menyelenggarakan kegiatan dapat ditambah acara donor darah,” kata Warjiyani.
Warjiyani mengatakan, PMI kabupaten/kota di DIY siap melakukan jemput bola untuk kegiatan donor darah massal. Selain itu, ia pun berharap masyarakat dapat rutin menyumbangkan darah, terlebih bagi donor yang menerima notifikasi dari PMI.