Army dan Carats Berseteru Akibat Klaim HYBE Sukses Berkat Seventeen Alih-Alih BTS

Penggemar BTS, Army, keberatan dengan narasi variety show tentang kesuksesan HYBE.

Dok. Hybe Corp
Kantor Hybe. Fans BTS, Army, terlibat perang retorika dengan penggemar Seventeen, Carats. Mereka berdebat soal andil dalam kesuksesan HYBE.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggemar BTS yang disebut Army merasa sangat geram atas klaim yang dibuat di variety show MBC TV Korea Selatan, "Hangout With Yoo". Dalam tayangan tersebut, tersirat bahwa HYBE dibangum oleh Seventeen, bukan BTS.

Pada 20 April 2024, teaser untuk episode "Hangout With Yoo", yang menampilkan sub-unit BSS Seventeen sebagai bintang tamu, dirilis. Pembawa acara Yoo Jae Suk dan pemeran utama lainnya mengunjungi perusahaan hiburan multi-label HYBE untuk memfasilitasi acara itu.
 
Cuplikan tersebut secara khusus menggambarkan kemegahan salah satu gedung HYBE, agensi hiburan terbesar di Korea Selatan. Saat teaser tersebut membawa penonton melakukan tur ke dalam gedung, sebuah teks muncul, "Markas HYBE yang dibangun oleh Seventeen".

Baca Juga


Meskipun teaser tersebut, dengan sub-unit Seventeen sebagai karakter utama dalam acara itu dan mungkin tidak bermaksud jahat, penggemar BTS menganggapnya serius. Mereka menyuarakan kekecewaannya dengan keras terhadap TV korea yang dianggap tak menghargai warisan BTS.

Melihat video tersebut dengan lebih baik dan lengkap, MBC secara nyata mengakui pengakuan BTS, yang mengedepankan upaya BTS dalam membangun fondasi perusahaan. Pernyataan yang disebutkan sebelumnya hanya berusaha untuk menunjukkan bagaimana penambahan Seventeen ke tim HYBE telah secara signifikan menghasilkan grafik pertumbuhan lebih lanjut bagi agensi tersebut.

Namun demikian, penggemar BTS tetap menyerang MBC dengan reaksi keras karena mereka menganggapnya sebagai "distorsi sejarah". Beberapa penggemar kemudian menyerukan penghapusan kalimat yang mengaggungkan Seventeen tersebut.

Army mengingatkan jaringan penyiaran Korea Selatan itu bahwa di masa lalu ketika HYBE bukanlah perusahaan multi-label dan hanya sebagai Bighit Entertainment, BTS menjadi satu-satunya andalan untuk mengantarkan labelnya menuju arah kesuksesan baru setelah berada di ambang kebangkrutan. Beberapa penggemar bahkan mengingat pesan ketua HYBE Corporation Bang Si Hyuk.

"Kami dapat mencapai sejauh ini berkat BTS. Mereka adalah titik awal dan kekuatan pendorong kami sepanjang perjalanan," kata Si Hyuk.
 
"Tanpa kerja keras & kontribusi BTS, HYBE tidak akan pernah ada. HYBE dibangun oleh BTS sendiri hingga menjadi konglomerat raksasa seperti sekarang ini. JANGAN HAPUS SEJARAH. HORMATI & MEMINTA MAAF LAH KEPADA BTS,” tulis seorang pengguna X.
 
Seluruh retorika segera meluap menjadi wacana BTS vs Seventeen, yang kemudian pecah menjadi perang antar-fandom. Sementara penggemar BTS mendorong tagar yang sedang tren seperti "BTS Paved The Way".
 
Penggemar Seventeen (CARATs) juga menyegarkan ingatan media sosial, menyoroti kontribusi grup itu terhadap perusahaan yang dulunya kecil dan hanya milik pribadi. Sekarang dianggap sebagai raksasa K-pop, HYBE Corporation mengakuisisi saham mayoritas di Pledis pada 2020. Setelah itu, Pledis mengalihkan operasinya ke kantor pusat baru HYBE di Yongsan Trade Center pada 2021.

"Tolong berhenti menyeret Seventeen atas sesuatu yang bahkan tidak mereka katakan. Mereka telah melakukannya dengan baik selama bertahun-tahun bahkan sebelum akuisisi," tulis pengguna X lainnya membela Seventeen.

Evolusi BigHit Entertainment menjadi HYBE Corporation pada 2021 melahirkan rezim multi-label yang luas mencakup BigHit Music, Belift Lab, Source Music, Pledis Entertainment, ADOR, KOZ Entertainment, dan banyak lagi. Namun, bahkan sebelum memulai petualangan besarnya dalam menentukan tren, perusahaan ini telah menampung artis-artis kondang.

BTS, Tomorrow X Together atau TXT, dan Lee Hyun termasuk di jajaran artis HYBE. Keterlibatan mereka pada akhirnya menghasilkan daya tarik dan keuntungan yang cukup bagi BigHit untuk semakin matang dalam cabang HYBE-nya.

Dalam siaran pers yang diungkapkan sebelumnya pada Februari 2024, perusahaan mengumumkan bahwa mereka telah menetapkan prioritas sebagai perusahaan hiburan pertama di Korea Selatan. Perusahaan menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari 2 triliun KRW pada 2023.
 
Pendapatan tahunan yang mencapai rekor tertinggi ini berkat sistem multi-label perusahaan yang menjadi contoh bagi pertumbuhan penjualan album dan bisnis konser. Meskipun BTS (BigHit Music) sedang hiatus panjang karena para anggotanya wajib militer, album solo mereka tetap mempertahankan eksistensinya dengan penjualan 8,7 juta kopi secara global.

Di sisi lain, Seventeen (Pledis) memimpin chart ini dengan mencapai penjualan album kumulatif sebesar 16 juta. Mengikuti jejak mereka, Tomorrow X Together (BigHit), Enhypen (Belift Lab) dan NewJeans (ADOR) masing-masing terjual 6,5 juta, 3,88 juta, dan 4,26 juta kopi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler