Gangguan Spektrum Autisme Bisa Terlihat Saat Bayi Berusia Enam Bulan, Seperti Apa Cirinya?

Anak dengan gangguan spektrum autisme dapat alami gangguan perkembangan.

Dok. Freepik
Anak bermain dengan balok susun (ilustrasi). Anak dengan spektrum autisme biasanya tidak merespons ketika dipanggil namanya.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gangguan spektrum autisme pada anak sebetulnya bisa terlihat sejak dini. Orang tua dan pengasuh bisa mengetahuinya dengan memperhatikan reaksi anak ketika diajak bermain.

Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dr Mahar Mardjono Jakarta, Roy Amardiyanto, menjelaskan sikap cuek dan tidak memperhatikan orang tuanya merupakan salah satu pertanda gangguan spektrum autisme pada anak. Dalam diskusi mengenai autisme pada anak yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (24/4/2024), dr Roy mengatakan tanda tersebut bisa dijumpai sejak anak memasuki usia enam hingga delapan bulan.

Baca Juga



"Biasanya anak yang memiliki gangguan spektrum autisme, anak-anak kecil umur 6, 7, 8 bulan diajakin main cuek saja, dia nggak memperhatikan yang merawatnya. Biasanya kan anak umur 6 bulan, 7 bulan saat dipanggil nama atau main cilukba saja dia langsung ketawa dan mencari, tetapi anak ini cuek banget," katanya.

Selain cuek, dr Roy menyebutkan gangguan perkembangan lainnya juga bisa terjadi pada anak dengan gangguan spektrum autisme, misalnya gangguan perkembangan wicara. Waspada jika anak belum menyebutkan kata-kata spesifik seperti "mama" atau "papa" pada usia lebih dari satu tahun.

"Biasanya, anak yang normal kalau minta sesuatu, akan bicara 'ah ah' (isyarat) begitu. Nah pada anak dengan gangguan spektrum autisme ini belum bisa, mau sampai usia dua tahun pun biasanya belum bisa. Pasti keluar, narik-narik saja, tetapi sambil nangis," ujarnya.

Pada anak yang lebih besar, menurut dr Roy, tanda gangguan spektrum autisme berupa cuek bisa muncul kembali dengan tidak dihiraukannya orang tua atau pengasuh saat mengalihkan perhatian anak.

"Biasanya kalau diajak ngobrol sesuatu yang di luar dari minatnya, biasanya dia nggak akan bisa sebutin. Misalnya, anak ini minatnya suka kapal terbang, sibuknya ngomong kapal terbang saja. Kalau dialihkan dengan misalnya sepeda, biasanya dia akan ngomong kapal terbang lagi," katanya.

Dokter Roy mengajak para orang tua untuk membawa anak dengan gangguan spektrum autisme ke dokter anak ataupun dokter saraf anak. Anak perlu mendapatkan penanganan yang tepat, sehingga bisa bertumbuh dan berkembang sebagaimana anak yang lain.

Senada dengan dr Roy, Ketua Komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND) Dante Rigmalia mengingatkan peran serta keluarga dalam membantu perkembangan anak dengan gangguan spektrum autisme. Ia menyebut penanganan pertama untuk autis adalah mengetahui sejak awal kondisi keautisannya seperti apa.

"Hasil identifikasi dan asesmen yang dilakukan oleh ahli itu akan dijadikan bahan untuk pembelajaran bagi teman-teman autis. Kalau program pembelajaran didasarkan atas identifikasi, akan tepat dan akan sesuai," tutur Dante.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler