Diminta Ucapkan 'Free Palestine', Alec Baldwin Pukul Ponsel Aktivis Pro Palestina

Alec Baldwin tidak mau memenuhi permintaan aktivis yang dijumpainya di kedai kopi.

EPA-EFE/JASON SZENES
Aktor Hollywood Alec Baldwin ditodong untuk mengucapkan Free Palestine oleh aktivis pro Palestina. Ia tampak terganggu dengan desakan itu hingga akhirnya memukul ponsel yang dipakai untuk merekamnya.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Alec Baldwin terekam kamera memukul ponsel dari tangan seorang aktivis pro Palestina. Dalam rekaman, seorang perempuan mendekatinya di kedai kopi di New York City, Amerika Serikat, serya meminta Baldwin mengatakan "Free Palestine" (Bebaskan Palestina).

Dikutip dari laman Fox News, Kamis (25/4/2024), perempuan itu diketahui sering melakukan wawancara dadakan untuk acara media sosialnya, "Crackhead Barney & Friends". Dia menodong Baldwin untuk berkomentar dari sisi pr -Palestina, terkait pendudukan oleh Israel.

"Alec, bisakah kamu mengucapkan 'Free Palestine' satu kali saja? Free Palestine, Alec, sekali saja, dan aku tidak akan mengganggumu lagi, aku bersumpah. Katakan saja 'Free Palestine' satu kali," kata perempuan tersebut pada Senin (22/4/2024).

Baldwin terlihat terganggu, lalu menolak permintaan tersebut dengan mengatakan "tidak". Kemudian, perempuan itu menyahut dengan umpatan untuk Israel serta zionisme, tapi Baldwin tetap bergeming. Setelah Baldwin menolak menurutinya, perempuan tersebut mengungkit tuntutan pidana sang aktor.

Baca Juga



Telah diketahui bahwa Baldwin sedang menghadapi gugatan sehubungan dengan kematian sinematografer Halyna Hutchins saat syuting film Rust. Sineas perempuan itu meninggal dunia pada 21 Oktober 2021, akibat peluru dari pistol properti film yang dipegang oleh Baldwin.

Sang aktor bersikukuh bahwa dia tidak mengetahui pistolnya memiliki peluru asli di dalamnya dan dia juga mengaku tidak menarik pelatuknya. Kondisi itu menjadi hal yang diungkit oleh aktivis di kedai kopi.

"Mengapa kamu membunuh perempuan itu? Kau membunuh perempuan itu dan tidak dipenjara," ujarnya kepada Baldwin.

Melihat keributan tersebut, seorang pegawai kedai kopi akhirnya berusaha untuk campur tangan dan Baldwin meminta pegawai itu memanggil polisi. Sang aktivis lalu mengatakan kepada pegawai bahwa Baldwin adalah penjahat, lantas Baldwin menjatuhkan ponsel perempuan itu dari tangannya.

Insiden ini terjadi kurang dari tiga bulan sebelum persidangan Baldwin terkait kasus pembunuhan tak disengaja di lokasi syuting Rust digelar, yaitu pada 9 Juli 2024. Baldwin didakwa atas dua hal, yakni pembunuhan tidak disengaja dan penggunaan senjata api karena kelalaian, atau, sebaliknya, pembunuhan tidak disengaja tanpa kehati-hatian atau kehati-hatian.

Perseteruan Baldwin dengan aktivis pro Palestina itu pun terjadi beberapa pekan setelah jaksa penuntut khusus untuk kasus Rust menyebut bahwa Baldwin kurang bisa mengendalikan emosi. Aktor berusia 66 tahun itu dituduh sering berteriak dan mengumpat saat berada di lokasi syuting. Dokumen pengadilan juga menyatakan bahwa Baldwin "lalai" selama pelatihan senjata api pada hari-hari sebelum penembakan fatal.

Pakar hukum Neama Rahmani yang merupakan mantan jaksa federal mengatakan sikap Baldwin terhadap kreator konten di kedai kopi yang terekam kamera bukan hal menguntungkan bagi sang aktor. Menurut Rahmani, Baldwin harus lebih sadar akan tindakannya menjelang persidangan.

"Ini jelas bukan citra yang bagus bagi Baldwin, dia harus lebih berhati-hati. Jaksa penuntut sedang membuat gambaran monster yang tidak bisa dikontrol, dan dia semestinya tidak melakukan hal-hal yang mendukung narasi tersebut," ungkap Rahmani yang merupakan pimpinan di West Coast Trial Lawyers.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler