Ada Jasad Anak-Anak di Kuburan Massal Gaza, PBB dan AS Serukan Penyelidikan
Ditemukan juga 20 mayat yang diduga dikubur hidup-hidup dengan lengan diikat.
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Lebih dari 400 jenazah ditemukan di kuburan massal di Rumah Sakit Nasser. Banyak di antara mereka yang dikubur massal adalah anak-anak dan Perempuan.
“Dalam penyelidikan yang sedang berlangsung atas penemuan kuburan massal, di salah satu rumah sakit utama di Gaza, adalah jenazah anak-anak,” kata pejabat Palestina, dilansir dari New Arab pada Sabtu (27/4/2024).
Di Rumah Sakit Nasser, pejabat pertahanan sipil Gaza menunjukkan bukti foto dan video dari sisa-sisa anak-anak yang diduga dibunuh dan dikuburkan oleh pasukan Israel di halaman rumah sakit di kota selatan Khan Younis itu.
Rumah sakit Nasser berada tidak jauh dari rumah sakit Shifa kota Gaza. Di rumah sakit tersebut ditemukan kuburan massal berisi jenazah wanita, anak-anak, dan orang tua yang beberapa menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dan eksekusi.
Penemuan kuburan massal menyebabkan PBB, AS dan lainnya menyerukan untuk melakukan penyelidikan internasional. “Mengapa kita memiliki anak-anak di kuburan massal?" kata anggota Pertahanan Sipil Palestina Mohammed Mughier mengatakan kepada Aljazirah.
Mughier menekankan bukti yang menggambarkan...
Mughier menekankan bukti yang menggambarkan tindakan angkatan bersenjata Israel itu adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Ditemukan juga 20 mayat yang diduga dikubur hidup-hidup dengan lengan mereka diikat.
Sedangkan korban lain yang dibunuh pun masih memiliki tabung medis yang terpasang, menurut anggota Pertahanan Sipil Palestina.
"Kami membutuhkan pemeriksaan forensik untuk sekitar 20 mayat yang kami pikir dikubur hidup-hidup," kata Mughier kepada Aljazirah.
Menurut Kepala Departemen Pertahanan Sipil di Khan Younis, Yamen Abu Sulaiman, tiga kuburan terpisah telah digali. Sejauh ini, hanya 65 dari ratusan mayat yang ditemukan telah diidentifikasi oleh kerabat. Ada juga tanda-tanda eksekusi di lapangan yang terjadi, sebagaimana dibuktikan dari beberapa mayat yang ditemukan.
Kementerian luar negeri Israel membantah semua laporan pada Rabu dan menyangkal tanggung jawab atas temuan kuburan massal tersebut.
"Setiap upaya untuk menyalahkan Israel karena mengubur warga sipil di kuburan massal adalah salah dan hanya contoh dari kampanye disinformasi yang bertujuan mendelegitimasi Israel," kata Kementerian.
"Informasi yang salah beredar mengenai kuburan massal yang ditemukan di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis. Kuburan tersebut digali oleh warga Gaza beberapa bulan yang lalu,” ujar Israel.
Kepala hak asasi PBB Volker Turk prihatin...
Kepala hak asasi PBB Volker Turk menyampaikan keprihatinannya atas hancurnya kedua rumah sakit serta temuan kuburan massal tersebut. Prancis juga menyampaikan kekhawatirannya serta menyerukan untuk penyelidikan independen.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan, laporan tentang kuburan massal di Gaza meresahkan. Sedangkan Kantor Jaksa di Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, masih sedang menyelidiki perang Gaza, termasuk peristiwa 7 Oktober dan akibatnya.
Kepala Jaksa Karim Khan mengatakan timnya secara aktif menyelidiki kejahatan apapun yang diduga dilakukan di Gaza dan bahwa mereka yang melanggar hukum akan dimintai pertanggungjawaban.
Pihak berwenang Palestina mengatakan, kuburan massal yang ditemukan di Rumah Sakit Nasser berisi hampir 400 jenazah. Hal ini terungkap setelah pasukan Israel menarik diri dari kota Khan Younis.
Situs kuburan lainnya juga ditemukan oleh otoritas Palestina di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza utara yang telah menjadi sasaran pasukan Israel.
Kementerian kesehatan di wilayah kantong tersebut mengatakan, bahwa setidaknya 34.305 orang telah terbunuh di wilayah itu selama lebih dari enam bulan sejak konflik yang menghancurkan tersebut.
Penghitungan tersebut mencakup setidaknya 43 kematian dalam 24 jam terakhir, kata sebuah pernyataan kementerian. Sebanyak 77.293 orang telah terluka di Jalur Gaza.