Imam Mahdi Berasal dari Keturunan Mana? Hadits Ini Menjawabnya

Imam Mahdi akan keluar sebagai pertanda kiamat

Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi berdoa diselamatkan dengan Imam Mahdi.
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam hadits yang diriwayatkan Ali bin Abi Thalib RA, disebutkan mengenai Imam Mahdi.

Baca Juga


Hadits ini menyatakan Imam Mahdi berasal dari Ahlul Bait. Namun bagaimana penjelasannya? Apa maksud dari ahlul bait ini?

عن على قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "المهدى منا أهل البيت يصلحه الله فى ليلة" رواه أحمد وابن ماجه، وصححه أحمد شاكر 

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Al Mahdi adalah berasal dari golongan kami, ahlul bait. Allah memperbaikinya dalam satu malam." (HR Ahmad, dan Ibnu Majah. Dishahihkan Ahmad Syakir)

Ibnu Katsir dalam kitab 'an-Nihayah fii al-Fitani wa al-Malahim' menjelaskan, Ahlul Bait di sini merujuk pada pengertian bahwa Al Mahdi lahir dari keturunan Fatimah putri Nabi Muhammad SAW. 

Namanya pun sama dengan Nabi Muhammad, yaitu Muhammad bin Abdullah. Landasan atas penjelasan ini adalah hadits berikut:

 أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: لا تذهب -أو لا تنقضي- الدنيا حتى يملك العرب رجل من أهل بيتي، يواطئ اسمه اسمي، واسم أبيه اسم أبي.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Dunia tidak akan berakhir, sampai orang Arab diperintah oleh seorang pria dari keluargaku, namanya sama dengan namaku, dan nama ayahnya nama ayahku." (HR Ahmad, At-Tirmidzi, dan Abu Daud)

Setelah kehadiran Imam Mahdi, Allah SWT memperbaikinya dalam satu malam. Artinya, Allah memperbaiki urusannya dan mengangkat takdirnya dalam satu malam.

Sebagaimana penjelasan Ibnu Katsir, bahwa Allah SWT mengampuni dan membimbing Al Mahdi. Ini menunjukkan bahwa Al Mahdi adalah manusia biasa tetapi diberikan keutamaan untuk menebarkan keadilan di muka bumi. Adapun 'yushlihu' (memperbaiki) dalam hadits tersebut adalah:

قال ابن كثير فى كتابه النهاية فى الفتن والملاحم: (أى يتوب الله عليه، ويوفقه ويلهمه، ويرشده بعد أن لم يكن كذلك).

"Maksudnya yaitu Allah SWT memberikan ampunan kepadanya, menuntunnya, dan memberikan ilham kepadanya, serta mengarahkannya, setelah dia tidak seperti itu."

Dari hadits yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib itu, Nabi Muhammad SAW menceritakan tentang cobaan dan kejahatan yang akan terjadi di akhir zaman. Ini menandakan bahwa Allah SWT memperbaiki berbagai urusan orang-orang beriman.

Sumber: dorar.netyoum7

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler